Chapter 25: Shaky Resolve

7.7K 659 5
                                        

Dalam perjalanan kembali ke istana Iris tertidur karena kelelahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam perjalanan kembali ke istana Iris tertidur karena kelelahan. Gadis itu tidak sadar jika dirinya tertidur dalam dekapan Hansen.

"Malam ini kita akan menginap. Besok baru lanjutkan perjalanan." ucap Hansen kepada beberapa warrior.

"Baik!"

Para warrior itu menunggu Hansen di depan air terjun. Menyiapkannya kuda sekaligus kereta. Karena Hansen sedang menggendong Iris jadi dia memilih untuk menggunakan kereta.

"King di depan ada penginapan. Namun, hanya penginapan kecil karena kita masih berada di pedesaan." lapor seorang warrior pada Hansen.

"Tidak masalah. Cepat pesan dan berikan kamar terbaik."

"Baik!"

Mata Hansen beralih menatap Iris yang tertidur damai. Gadis itu menjadikan dadanya sandaran kepala. Jika sedang seperti ini dia manis dan tampak seperti penurut pikirin Hansen tersenyum kecil.

"King, sudah selesai."

Hansen keluar dari kereta dan memasuki penginapan. Beberapa orang yang mengetahui jika dia adalah raja langsung menundukkan kepalanya. Tetapi bagi mereka yang tidak mengetahui siapa Hansen hanya mengerutkan kening bingung.

Ketika mereka sampai di kamar penginapan. Hansen meletakkan tubuh Iris dengan sangat hati-hati. Pria itu membuat Iris menyamping karena dia tahu punggung Gadis itu terluka.

"Bawakan aku obat untuk luka!" titahnya pada warrior yang berjaga di depan kamar. Tentu saja dirinya hanya memesan satu kamar.

Karena Iris adalah istrinya jadi tidak masalah jika mereka tidur bersama. Hansen baru mengetahui jika istrinya itu memiliki kembaran. Pria itu sempat mengira Iria adalah iris.

Namun aroma tubuh mereka sangat berbeda. Jadi dengan mudahan semendebak jika Iria adalah kembaran Iris.

Hansen kembali mendekati Iris ketika telah mendapatkan obat. Pria itu membuka pakaian Iris yang menyisakan tank top putih. Pelan tapi pasti Hansen mengoleskan salep pada punggung Iris yang terluka.

Ketika merasa sudah cukup Hansen menutupi tubuh Iris. Pria itu sengaja tidak memakaikan kembali pakaian Iris. Dia ingin melihat bagaimana gadis itu mengamuk mengetahui pakaian luarnya dibuka.

"Jadilah istri yang penurut."

Hansen berbaring di samping Iris. Sayang sekali pria itu tidak bisa memeluknya karena punggung Iris saat ini sedang terluka. Yang ada tidur Gadis itu akan terganggu dan akhirnya terbangun.

Sebuah senyuman kecil tersungging di bibir Hansen. Pria itu mengecup kening Iris beberapa saat kemudian menyusul ke alam mimpi.

********

Paginya Hansen terbangun karena mendapatkan tendangan maut Iris. Gadis itu menendang bokongnya yang membuat dirinya jatuh dari tempat tidur.

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang