S2 Chapter 14: Kidnapping Smart Boy

4.3K 409 15
                                    

Seorang maid berlari tergesa-gesa menghampiri Iris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang maid berlari tergesa-gesa menghampiri Iris. Wajahnya dipenuhi bulir keringat dan riak ketakutan. Tetapi apa yang akan disampaikannya ini sangat penting jadi dia mengesampingkan rasa takutnya.

"Queen!"

Iris yang sedang mengasah belati kesayangannya lantas menoleh. Menatap heran pada maid yang terlihat seperti dikejar kuyang tersebut.

"Queen, pangeran Keel diculik oleh seseorang."

"APA?!"

"Kau sedang tidak mencoba membohongiku kan?" tanya Iris geram. Mata wanita itu berubah menjadi merah darah dengan gigi panjang yang mencuat keluar dari bibirnya.

Iris mudah terpancing jika mendengar hal buruk terjadi pada keponakan kesayangannya.

Maid itu tiba-tiba bersujud di bawah kaki Iris. "Maaf Queen. Saya benar-benar minta maaf. Tadi saya lalai menjaganya dan tiba-tiba ada beberapa orang berpakaian hitam yang menculiknya. Ari sempat melawan mereka tapi karena jumlahnya terlalu banyak jadi dia kalah."

"Berengsek!"

Maid itu bergetar ketakutan mendengar makian marah dari Iris. Itu benar-benar di luar prediksinya, dia juga sudah berusaha semaksimal mungkin. Tetapi para penculik itu bukanlah orang sembarangan.

Pangeran Keel adalah nama yang disematkan oleh Iris untuk keponakannya itu. Dia tidak ingin sampai keponakannya itu diejek atau dihina oleh anak lain. Jadi Dia meminta kepada suaminya untuk memberikan gelar itu kepada Keel. Dan untungnya suaminya itu tidak keberatan sama sekali.

Sekarang Hansen sedang tidak berada di istana. Suaminya itu sedang memeriksa bagian barat yang sedang terkena masalah bersama kaki tangannya. Alfred juga beberapa hari ini memilih untuk mengejar cinta dari matenya. Jadi kemungkinan pria itu untuk waktu yang cukup lama tidak akan kembali ke istana.

Sungguh sial! Iris tidak terlalu dekat dengan beberapa jendral yang berada di istana. Dia akan kesulitan pemerintah mereka mengingat hanya mengenalkan dirinya saja.

Dengan terpaksa Iris harus mengeluarkan sikap arogannya untuk kali ini. Demi menyelamatkan keponakan kesayangannya. Dia tidak ingin sampai Keel kenapa-kenapa. Demi kacang polong, bocah itu baru berusia 5 tahun.

Para penculik ini membuatnya geram. Lihat saja jika Iris menemukan mereka. Tangannya tidak akan segan lagi.

*********

Keel tidak berekspresi apapun kecuali datar. Bocah 5 tahun itu begitu pandai menyembunyikan rasa takutnya. Padahal yang berada di hadapannya adalah orang-orang yang memiliki badan kekar dan tinggi.

"Biarkan saja anak-anak ini di sini bos datang." ucap seorang pria yang terlihat seperti ketuanya.

"Tentu saja. Kita tidak dibayar untuk menunggunya." balas yang lain kemudian beranjak keluar dari ruangan itu. Disusul oleh beberapa orang dan ketuanya.

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang