S2 Chapter 38: Weird Request

5.5K 301 22
                                    

"Ayolah suamiku yang tampan dan rupawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayolah suamiku yang tampan dan rupawan. Ini permintaan anak kita!" ucap Iris gemas. Wanita itu bergelayut manja di lengan suaminya.

Matanya memelas seperti anak kucing dengan bibir melengkung ke bawah. Benar-benar ekspresi yang sungguh langka sekali. Kapan lagi wanita itu akan semanja ini kepada dirinya.

"Tidak, Queen. Kau bisa meminta hal lain selain itu." ucap Hansen berusaha negosiasi dengan keinginan istrinya yang ngaco itu.

Mungkin jika istrinya itu meminta darah rusa segar atau daging buruan. Itu tidak akan masalah baginya! Tetapi, jika membedah kodok dan mengambil dagingnya. Itu permintaan yang sungguh di luar akal sehat.

Lagi pula hewan itu sangat menjijikan. Kenapa istrinya itu meminta hal seaneh ini. Apa setiap wanita yang hamil memang selalu menginginkan hal aneh seperti ini?

"Ayo, sayang!" rengek Iris kesal. Wanita itu mencubit lengan Hansen dengan kesal. "Aku mau daging kodok, tidak mau yang lain."

"Queen!"

Mata Iris melotot dan bertolak pinggang. "Apa? Hah? Mau membentakku?"

Hansen menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Pria itu berpikir jika sikap istrinya yang manja tidak akan menguras emosi. Ternyata sama saja! Menguji kesabarannya.

Tangan Hansen berpindah pada kedua pipi Iris yang mulai berisi. Mata pria itu menatap mata istrinya dengan lembut dan penuh kasih sayang. "Sayang, dengarkan aku. Daging kodok itu tidak enak. Kau bisa mual dan muntah berkali-kali jika memakannya."

Kening Iris mengerut cukup dalam. Wanita itu memiringkan kepalanya dengan ekspresi gemas. "Benarkah? Kau tidak sedang mencoba membodohiku?"

Hansen menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Percaya padaku. Daging kodok tidak seenak daging rusa, sayang."

Perkataan pria itu berhasil membuat Iris terdiam beberapa saat. Sementara itu Hansen bersorak dalam hati karena rayuan mautnya berhasil. Pria itu ingin Iris mengganti acara medannya.

"Baiklah, aku tidak ingin daging kodok." putus Iris yang membuat Hansen tersenyum lebar. Tetapi, kebahagiaan pria itu tidak berlangsung lama.

Karena permintaan Iris kali ini berhasil membuat jantung pria itu hampir jatuh.

"Kalau begitu aku ingin ke dunia manusia untuk bermain Bianglala."

Apa itu Bianglala?

**********

"Alfred, elus perutku!" titah Iris tidak ingin dibantah.

Sedangkan Alfred sang korban berada di ambang kebingungan. Di satu sisi ini ada keinginan kakak iparnya yang sedang ngidam. Di sisi lain ada tatapan setajam laser yang berusaha memotong tubuhnya.

Tuhan! Tolonglah aku. Batin Alfred sedih.

"Kakak ipar yang cantik seperti bunga yang baru mekar. Kau bisa meminta kakakku untuk mengelus perutmu. Aku baru selesai latihan dan tanganku kasar. Aku tidak ingin kau terganggu dengan itu." rayuan maut ala Alfred. Pria itu tersenyum manis berharap kakak iparmu itu mengganti keinginannya.

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang