S2 Chapter 21: Unexpected Coincidence

3K 317 6
                                    

Iris menepuk pipinya sendiri mencoba menghilangkan bayangan wanita yang menyerangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Iris menepuk pipinya sendiri mencoba menghilangkan bayangan wanita yang menyerangnya. Wajah itu tidak salah lagi! Dia memang mantan pelayan pribadinya. Fea!

Tapi kenapa? Pertanyaan itu terus berputar di pikirannya sehingga membuat Iris merasa pusing. Tetapi hal seperti ini tidak boleh mengganggunya untuk sekarang. Karena jika dirinya kehilangan fokus, maka itu akan menjadi celah bagi orang yang ingin menjatuhkannya.

Sepertinya sebuah kesialan bagi beberapa orang bandit yang tidak sengaja bertemu dengan Iris. Ketika suasana Gadis itu sedang tidak menentu dan sedikit kacau. Mereka mungkin menganggap Iris adalah mangsa!

Tetapi Iris menganggap para bandit itu adalah santapan lezat. Karena mereka akan menjadi salah satu hal yang membuat pikirannya sedikit tenang.

"Nona manis! Apa kau tersesat?" tanya salah seorang dari bandit itu dengan tatapan mesum. Dia menatap tubuh Iris dari atas sampai bawah.

"Hei! Awas kau. Dia mangaku." Bandit yang lainnya tidak mau kalah dan menyingkirkan temannya itu yang berjalan mendekati Iris.

"Kita bisa berbagi. Iyakan manis?"

"Aku duluan yang menemukannya!"

"Kebetulan sekali. Aku butuh pelampiasan." ucap Iris dengan senyuman manis yang sangat mematikan. Yang membuat para bandit itu menyadari hawa lain dari Iris. Mereka merinding!

Belum sempat mereka benar-benar menyadari situasi. Iris sudah lebih dulu mengangkat belati miliknya dan menebas beberapa bandit itu sehingga mereka terluka.

"Arrgh!"

"Akh!"

Iris dengan cepat melemparkan belati miliknya ketika melihat bandit yang lain akan kabur. Melihat tidak ada pilihan lain, bandit yang tersisa mencoba untuk melawan. Dari mereka ada yang membawa beberapa ekor kuda, yang mengangkut beberapa kantung barang dan satu orang gadis yang tidak sadarkan diri.

Sebuah senyum miring tersungging di bibir Iris. Mereka sudah bersenang-senang, kini giliranku pikirnya melepaskan beban pikiran yang tadi sempat mengusiknya.

Iris menebas para bandit itu tanpa ampun. Tidak memberikan mereka sedikitpun waktu untuk membalas balik. Mereka jatuh di atas tanah dengan tubuh yang mengenaskan.

Meskipun sudah menggunakan kekuatan vampir mereka. Tetapi tidak berguna sama sekali ketika melawan. Iris. Gadis itu bagaikan monster!

"Kalian sungguh menjijikan!" kesal Iris menendang salah satu tubuh bandit itu hingga berguling beberapa kali. Meninggalkan bercak darah di dedaunan akibat darah yang keluar dari luka tubuh para bandit itu.

"Sepertinya malam ini akan panjang." gumam Iris melihat gadis yang mulai tidak sadarkan diri itu mulai terbangun.

**********

Prang

"Aku tidak peduli! Apapun yang terjadi kalian harus menemukan putriku. Jika tidak, aku akan menjadikan kalian mangsa Cimeraku."

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang