S2 Chapter 36: Special Punishment

2.7K 234 6
                                    

Fea sebenarnya termasuk ke dalam gadis yang mendapatkan hak istimewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fea sebenarnya termasuk ke dalam gadis yang mendapatkan hak istimewa. Gadis itu bisa menjadi selir Hansen jika dirinya mau.

Dan saat itu, selain Fea hebat dalam beladiri dan meracik ramuan. Gadis itu juga sangat pintar membuat orang lain percaya padanya. Kalian pikir siapa yang sebenarnya meracik ramuan pencegah kehamilan, jika bukan Fea.

Gadis itu berpura-pura seakan dirinya membeli dari orang lain. Padahal sebenarnya itu adalah buatan dirinya, untuk mencegah para selir Hansen hamil. Ide itu muncul ketika Fiona hanya menginginkan Hansen memiliki anak darinya.

Sebenarnya, Fiona juga meminum ramuan pencegah kehamilan. Itu adalah alasan mengapa wanita itu tidak pernah hamil, meskipun sudah lama bersama Hansen. Dia berpikir jika dia saja yang berhasil membuat para selir mandul.

Padahal selama ini, Fea selalu mengawasi setiap makanan yang dikonsumsi Fiona. Agar wanita itu selalu meminum ataupun memakan makanan yang ada ramuan pencegah kehamilan. Jadi Hansen tidak akan memiliki keturunan darinya.

Fea sudah berusaha semaksimal mungkin agar ketika dirinya menjadi selir Hansen. Hanya dia yang bisa melahirkan keturunan untuk pria itu. Tetapi impian itu hanya angan belaka ketika kehadiran Iris mengacaukan semuanya.

Iris hadir bertepatan dengan Fea yang akan mengajukan diri menjadi selir. Jadi ketika dirinya sudah siap, orang-orang malah sibuk dengan kedatangan wanita yang digadang-gadang akan menjadi ratu. Termasuk Hansen!

Padahal pria itu sudah percaya padanya, sudah menyukainya. Namun, apa pada akhirnya? Dia hanya dijadikan sebagai pelayan pribadi Iris. Kecewa! Tentu saja.

Bahkan Fea seringkali berniat membunuh Iris. Tetapi wanita itu selalu gagal, karena Iris selalu berencana ingin kabur dari istana. Wanita itu benar-benar sulit dikendalikan oleh Fea.

Puncak kebahagiaan Fea adalah ketika para selir Hansen mati secara berurutan. Di tambah lagi dengan konflik yang terus saja menghantam hubungannya dengan Iris. Karena ulah yang dilakukan oleh Great!

Itu benar-benar memperlancar lencana Fea. Wanita itu sampai mengadakan pesta ketika kematian Iris. Dia sudah menyiapkan rencana baru, agar bisa menjadi kandidat yang pantas menjadi calon Ratu.

Tetapi, itu semua kembali hancur. Ketika kabar bangkitnya Iris dari kematiannya. Sungguh ketika itu Fea menyesal, kenapa dia tidak mencari kembaran Iris dan membunuhnya, agar Iris tidak pernah bangkit. Kekecewaan Fea yang kesekian kalinya.

Tapi, gadis itu tidak pernah menyerah dengan ambisinya. Mengetahui banyak pihak yang ingin mendapatkan dan membunuh Iris. Fea mendukung mereka secara diam-diam dari belakang. Memberikan informasi secara cuma-cuma dan mencari celah agar bisa membunuh Iris dengan tangannya sendiri.

Rencana terakhirnya gagal. Karena Iris ternyata lebih kuat daripada dirinya. Dan ketika Fea akan mencari sekutu untuk menjatuhkan Iris, gadis itu lebih dulu ditangkap oleh Regil. Sungguh kasihan!

Kebahagiaan orang yang berniat jahat memang selalu sebentar!

********

Masih ada yang bingung kenapa Hansen mengizinkan Iris memberi hukuman untuk Fea?

Jawabannya cukup sederhana, karena pria itu sudah mencurigai Fea sejak keluar dari istana. Bukan apa-apa! Tetapi, Hansen tau jelas jika Fea berulah sejak salah seorang bayangan yang dia kirim untuk mengawasi Iris. Malah memergoki kejanggalan pada Fea.

Sebenarnya gadis itu tidak menunjukkan sesuatu patut untuk dicurigai. Namun, Fea beberapa kali memasuki kediaman beberapa bangsawan tinggi. Itu tentu saja membuat tanda tanya besar di benak Hansen.

Hingga pada akhirnya, Pria itu tahu jika Fea berniat melakukan hal buruk. Ketika gadis itu kerap kali mengawasi istana.

Hukuman yang diberikan Iris untuk Fea, banyak yang tidak diterima oleh beberapa pihak. Termasuk suaminya sendiri dan Alfred. Kenapa? Karena Iris menghukum gadis itu hanya dengan menari di depan banyak orang.

Demi apapun, menurut mereka itu terlalu ringan. Bahkan bisa dikatakan jika itu tidak termasuk dalam kategori hukuman. Meski banyak yang berprotes tetapi mereka kalah, karena ini sudah menjadi keputusan sang ratu vampir.

Selain itu, mereka tidak tahu rencana Iris yang sebenarnya. Wanita itu hanya tidak mengatakannya secara langsung saja. Tetapi, ada yang paham dengan hukuman yang direncanakan oleh Iris. Yaitu Regil dan Wilson.

Fea yang sebelumnya menganggap Iris bodoh. Karena hukuman yang diberikan wanita itu menurutnya terlalu mudah. Kini menjerit dalam hati dan memaki keberadaan Iris. Fea tidak pernah menduga jika sendal tari yang digunakannya, akan beralaskan paku yang tajam.

Di tambah lagi dengan, ikatan yang sangat ketat dari pakaiannya. Membuat gadis itu merasa sesak dan ingin merobek bajunya. Bukan itu saja, Iris sudah menyiapkan sebuah tusuk konde yang sangat cantik. Yang akan dipakaikan di kepala Fea.

Jangan tertipu, karena tusukan konde yang cantik itu melilit rambut Fea dengan sangat kuat. Yang membuat kulit kepala gadis itu merasa di jambak kuat.

Tidak lupa, mulut Fea disumpal menggunakan kain yang sangat cantik. Agar wanita itu tidak menjerit kesakitan ataupun berprotes. Siksaan yang hanya bisa dirasakan oleh Fea dan dinikmati oleh orang-orang tertentu.

"Cup cup cup, padahal hukumanmu belum dimulai. Tapi kau sudah menangis karena terharu." ucap Iris pura-pura bersimpati dengan senyum manis maut miliknya.

"Jika kau tidak menari dengan benar. Akan ku pastikan kau mengulangnya sampai 100 kali." ucap Alfred dingin. Pria itu masih kesal karena hukumannya tidak sesuai dengan apa yang telah dilakukan gadis itu.

"Jangan seperti itu Alfred. Sebelum ke yang 10 kali pun dia mungkin sudah bergelimang darah." ucap Wilson yang terdengar seperti candaan. Namun, bagi Iris itu adalah kenyataan yang nanti akan mereka saksikan.

"Bukan begitu adik manis." Wilson menepuk bahu Fea beberapa kali. Yang membuat gadis itu ingin menjerit sejadi-jadinya. Karena tubuhnya sudah sesak dan sakit karena ikatan yang terlalu kuat. Ditambah tepukan Wilson yang terasa seperti pukulan palu.

"Sebaiknya kita mulai, aku sudah tidak sabar ingin melihatnya." Mati. Tambah Iris dalam hati.

Fea didorong oleh beberapa maid agar berdiri di tengah aula. Banyak orang yang menonton hukuman yang diberikan untuk gadis itu. Beberapa orang bersorak tidak terima karena hukumannya terlalu ringan. Dan beberapa orang lainnya sudah tidak sabar ingin melihat tarian Fea.

"Queen, kau yakin hanya akan memberi satu hukuman?" tanya Hansen heran. Pria itu mengambil tangan milik Iris kemudian menciumnya dengan sangat lembut.

Iris tersenyum tipis seraya berucap, "Tentu saja, kau akan menyukainya. Aku yakin itu."

"Baiklah, jika itu memang sudah menjadi keputusanmu."

"Terima kasih sudah mengerti."

*********

Ada yang mau nitip buat chapter depan?

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang