Chapter 4: Caught In a Trap

8.8K 786 7
                                    

Beberapa orang itu menembakkan pistol secara bersamaan pada Iris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa orang itu menembakkan pistol secara bersamaan pada Iris. Gadis itu langsung menangkis semua peluru dengan belati yang berada di tangannya.

"Terus tembak!"

Mereka menembaki Iris tanpa henti. Gadis itu sedikit kewalahan karena dia sadar jika pelurunya itu terbuat dari perak. Salah satu kelemahannya.

Sial, sial! Entah kenapa aku merasa Mereka telah lama mengawasiku. Batin Iris kesal. Mereka sepertinya sudah mengetahui jika Iris lemah terhadap perak dan gadis itu tidak bisa melindungi dirinya sendiri dan orang lain secara bersamaan.

Iris mengeluarkan mata merahnya yang membuat mereka itu mundur takut. Mereka tentu saja sangat kaget karena mata gadis itu berubah secara tiba-tiba.

Cleb

Cleb

Iris melempar 2 buah belati sekaligus yang langsung mengenai dua orang paling depan. Sayang hanya bahu mereka saja yang terkena lemparan belati itu.

"Kalian menyusahkan!"

"Arrrgh!"

Mereka berteriak kesakitan ketika Iris berlari secepat kilat dan menusuk mereka satu persatu. Tenyata salah seorang dari mereka yang berada di belakang mengarahkan tembakan pada Egi.

Dor

"Arrrgh!"

Iris langsung mengalihkan pandangannya dan menghampiri juniornya itu. Bahunya tertembak sangat dalam, Iris menatapnya khawatir.

"Bertahanlah!"

Dor

"Uhuk!"

Mata Iris membulat sempurna ketika punggungnya terasa seperti ditembus sesuatu yang dingin. Matanya berangsur-angsur berubah coklat kembali.

Tubuhnya melemas dan kekuatannya mulai hilang. Bibirnya mengeluarkan darah kental yang jatuh di pakaian Egi. Pria itu mencoba menahan tubuh Iris yang sedikit oleng.

Bugh

Ternyata yang telah menembak punggung Iris adalah Lidia. Wanita itu sebenarnya tidak terluka sama sekali, dia baik-baik saja. Ini semua adalah jebakan yang disediakan untuk mengelabui Iris.

Lidia sudah lama memantau setiap gerak-gerik Iris. Ketika gadis itu pulang, Lidia selalu meminta anak buahnya untuk mengikuti gadis itu. Meskipun seringkali mereka kehilangan jejak karena Iris yang sangat cepat.

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang