Iris Belovante seorang gadis vampir yang memilih tinggal di dunia manusia. Menjadi mata-mata adalah hal yang selama ini dia inginkan. Agen! itulah pekerjaannya saat ini. Dia adalah agen profesional yang telah banyak membantu permasalahan di belakang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"King, Queen meminta izin untuk masuk!" ucap seorang pria yang merupakan kaki tangan Hansen.
Hansen sontak menghentikan pergerakannya yang sedang membuka lembaran dokumen. Tumben pikirnya heran.
Biasanya harus dirinya lebih dulu yang mendekati gadis itu. Sekarang malah Gadis itu yang menghampirinya lebih dulu. Bukankah itu pertanda baik?
"Biarkan dia masuk."
"Baik, King."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Iris datang dengan menggunakan pakaian berwarna hijau. Alasannya alasannya simpel, dia ingin kembali membuat Hansen tidak menyukai penampilannya.
Aroma lavender mengusik hidung Hansen ketika Iris masuk ke ruangannya. Pria itu lantas mendongak dan melihat penampilan Iris.
Sebenarnya Hansen tidak menyukai warna kuning dan hijau karena itu terlalu mencolok. Tetapi entah kenapa ketika dikenakan oleh Iris malah membuat warna itu terlihat semakin indah.
Iris tidak ingin repot-repot memberi salam hormat. Gadis itu langsung mengungkapkan tujuan mendatangi Hansen.
"Aku ingin kau menceraikan Areta dan Alena!"
Hansen menghentikan pergerakannya dan menatap Iris tajam. "Kau tidak memiliki hak untuk memerintahku."
Decakan kecil keluar dari bibir Hansen. Dia tidak mengerti mengapa matenya itu susah sekali diatur.
"Tidak!"
Brak
Hansen terjolak kaget ketika Iris menggebrak meja di hadapannya. Begitu juga dengan kaki tangan pria itu, yang tidak percaya jika Iris akan melakukan hal yang sangat tidak sopan seperti itu pada Hansen.
"Kau harus menuruti keinginanku. Jika tidak, aku akan membawa mereka pergi dari sini."
"Kau harus memiliki alasan yang kuat. Karena aku tidak akan menceraikan mereka." balas Hansen dingin.
"Dasar sasimo." gumam Iris sebal.
Hansen menyeritkan keningnya bingung. Dia tidak mengerti dengan kalimat yang diucapkan Iris. Apa itu sasmio?