S2 Chapter 16: Give a Lesson.

3.4K 380 8
                                    

Sungguh sial untuk Mia dan Rosella! Mereka berniat kabur namun malah menemukan banyak warrior yang berjaga di luar gedung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh sial untuk Mia dan Rosella! Mereka berniat kabur namun malah menemukan banyak warrior yang berjaga di luar gedung. Mereka pikir Iris datang sendiri!

Ya, wanita itu memang datang sendirian. Tetapi suaminya tidak akan membiarkan wanita itu masuk ke kandang macan sendiri. Jadi, Hansen mengikutinya secara diam-diam dan menempatkan seluruh warrior untuk berjaga.

Sekarang dia tahu siapa yang mencoba untuk bermain-main dengannya. Tenyata hanya dua wanita yang membuat malam pernikahannya rusuh. Hansen pikir siapa? Pria itu tidak akan membiarkan mereka lepas begitu saja.

Mereka harus bertanggung jawab atas apa yang mereka buat. Dan ya, penjara terbuka lebar untuk dua wanita menjengkelkan itu. Meskipun mereka sempat menjadi ibu mertuanya tapi Hansen tidak pernah menganggapnya. Pria itu tahu mereka selalu mencari muka saja di hadapannya.

"Suruh Afen dan Robert datang menemuiku. Aku ingin tahu bagaimana reaksi mereka melihat istri yang mereka banggakan mendekam di dalam penjara." ucap Hansen tersenyum miring.

Mata Mia dan Rosella membuat tidak percaya. Kedua wanita itu lantas bersujud di hadapan Hansen. Tidak peduli dengan harga diri, yang penting saat ini adalah mereka tidak dipenjara.

"Ampuni kami, King. Kami khilaf!" Rosella menangis berseduh-sedu dan mencoba menyentuh kaki Hansen. Tetapi pria itu tidak sudi kakinya disentuh. Jadi bergerak mundur dua langkah.

"Jangan beritahukan ini kepada suami kami, King. Kami akan melakukan apapun untuk menembus kesalahan kami." Mia memohon dengan sedikit negosiasi. Wanita itu tidak ingin namanya tercoreng dan menjadi buruk.

"Apa kalian tidak berpikir dulu sebelum melakukan ini?" tanya Iris sinis. Wanita itu datang dengan menjinjing tubuh anak buah kedua wanita itu. Tanpa rasa kasihan Iris melemparkannya ke hadapan Mia dan Rosella.

Sontak kedua wanita itu bergetar ketakutan. Anak buahnya itu sekarang dan dipenuhi dengan luka yang sangat banyak. Bekas sayatan di mana-mana dengan pakaian yang sudah berumur darah.

"Ampun Queen!" Kedua wanita itu berganti posisi bersujud di hadapan Iris. Tetapi Iris adalah wanita yang tidak mudah memaafkan. Kaki kanannya melayang menendang Rosella. Wanita itu langsung tersungkur dengan kulit tangan menggesek tanah.

"Kenapa Queen melakukan ini?" tanya Mia dengan tangisan pedih. Dia tidak menyangka jika ratunya itu sangat kejam. "Kami tidak melakukan apa-apa kepada keponakan anda. Dia sudah kabur."

"Oh." Iris mencengkram Mia sangat kuat hingga membuat wanita itu meringis. "Jika dia tidak kabur berarti kalian bisa menyiksanya dengan puas. Begitu maksudmu?"

Mia menggelengkan kepalanya dengan sangat cepat. "Tidak Queen."

"Lalu apa hah!" bentak Iris marah. Wanita itu menghempaskan wajah Mia tanpa perasaan. Dia sangat kesal karena Keel kabur dan tidak dapat ditemukan saat ini. Bagaimana jika keponakannya itu terluka?

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang