S2 Chapter 12: Flower Bath of Seven Forms

4.8K 454 15
                                    

Di sana terlihat Hansen yang menggunakan kacamata sedang mengajari Keel sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sana terlihat Hansen yang menggunakan kacamata sedang mengajari Keel sesuatu. Pria itu tampak begitu menawan dengan sabar menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh bocah berusia 5 tahun itu.

Untuk sesaat mereka terlihat seperti ayah dan anak yang saling menyayangi. Keduanya tampak akrab tanpa ada rasa canggung sedikit pun. Melihat ini mata Iris memanas dan berkaca-kaca. Hampir saja ia melupakan jika ada Keel yang harus dia rawat dengan penuh kasih sayang.

Karena sibuk dengan dunianya sendiri. Iris bahkan sampai lupa untuk memperhatikan sarapan keponakannya itu. Maaf Iria, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi bisiknya dalam hati.

Sepertinya Hansen menyadari keberadaan Iris. Pria itu lantas melihat ke arah pintu masuk ruang kerjanya. Di sana ada gadis yang baru satu hari ini menjadi istrinya. Memegang sebuah keranjang kecil yang berisikan bunga.

"Bibi!"

Keel berteriak senang dan berlari menghampiri Iris. Gadis itu tersenyum dan berlutut kemudian merentangkan kedua tangannya menyebut pelukan Keel.

"Bibi, Aku sangat merindukanmu." ucap Keel senang. Bocah itu tersenyum lebar ketika mendapatkan pelukan hangat dari Iris.

"Bibi juga Keel." Iris mengusap punggung Keel. Mata gadis itu menatap Hansen yang tersenyum padanya. Iris ikut membalas senyuman pria itu.

Perasaan ini membuatnya bersalah karena menolak suaminya itu tadi malam. Dia merasa menjadi istri yang buruk!

Iris mengecup pipi Keel. Kemudian melepaskan pelukan mereka. "Kau sedang apa?"

Hansen tersenyum tipis melihat interaksi keduanya. Begitu jelas jika mereka sangat saling menyayangi. Dada pria itu menghangat membayangkan jika itu adalah Iris dengan anak mereka nanti. Hansen berjanji akan menjaga keduanya dengan segenap jiwa dan raganya.

*********

Hansen tidak bisa menolak apalagi membantah istri cantiknya itu. Karena dia sudah benar-benar jatuh cinta kepada istrinya itu. Tidak ingin sampai membuatnya bersedih.

Jadi pria itu pasrah ketika Iris menyiapkan mandi kembang untuknya. Untung saja kulit durian itu tidak berserta durinya. Jadi Hansen tidak terluka karena itu hanya bagian kulit licinnya saja.

Satu pertanyaan muncul di benaknya? Kenapa harus durian? Padahal baunya sedikit aneh menurut Hansen.

Iris dengan semangat mengguyur Hansen menggunakan air kembang 7 rupa. Hansen hanya menggunakan celana pendek saja. Pria itu duduk di sebuah kursi yang disediakan di kamar mandinya. Dengan bertelanjang dada memperlihatkan perut sixpack dan otot tubuhnya yang terlihat seksi.

"Sayang kau harus berhati-hati. Lantainya licin!" tegur Hansen melihat Iris yang tidak bisa diam dengan tenang.

"Iya aku tahu." balas Iris ketus.

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang