S2 Chapter 20: Shocking Attack

3.5K 335 15
                                    

Dikarenakan Hansen harus menemui beberapa bangsawan tertinggi kerajaan vampir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dikarenakan Hansen harus menemui beberapa bangsawan tertinggi kerajaan vampir. Untuk membahas gejolak gencatan senjata yang terjadi dari beberapa kubu. Pria itu terpaksa meninggalkan Iris, dalam waktu yang tidak bisa dibilang sebentar.

Meskipun sedikit aneh, karena para bangsawan kembali membahasnya, setelah sekian lama mereka mengabaikannya. Tetapi Hansen tidak bisa mengabaikan tugasnya untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Apalagi ini bisa mempengaruhi beberapa faktor dari bidang yang sudah lama dibangun.

Melihat kepergiaan Hansen beserta dengan beberapa prajurit yang mengikutinya. Keluar dari pintu gerbang istana. Bukannya memasang wajah sedih Iris malah tersenyum cerah. Terlihat Gadis itu mata memancarkan binar yang misterius.

Situasinya sangat mendukung. Sepertinya yang apa yang dikatakan oleh maid itu bukanlah kebohongan. Ini kesempatanku menyapa para fans. Batin Iris senang.

Gadis itu melangkahkan kakinya menjauh dari sana. Tetapi, Ari selalu mengikuti langkahnya kemanapun dirinya pergi. Itu sangat mengganggu! Rencananya bisa batal!

Bagaikan ada sebuah bohlam di atas kepala Iris. Gadis itu tiba-tiba mendapatkan ide cemerlang. Dengan senyum manis anggun miliknya. Iris berkata, "Ari, aku lupa mengantarkan beberapa pakaian Keel. Apa kau bisa melakukannya untukku?" tanya Iris dengan nada semanis mungkin.

Ari sedikit mengerutkan keningnya, tetapi kemudian Gadis itu menganggukkan kepalanya. "Baik, Queen. Saya akan memerintahkan warrior untuk mengantarnya ke kediaman Nyonya Diana."

Mata Iris membelo. "Tidak!" Gadis itu berteriak dengan panik. Lantas membuat Ari menatapnya heran.

Sial, aku kelepasan. Batin Iris.

"Maksudku, Aku ingin kau yang mengantarkannya. Bukan orang lain." ralat Iris.

"Tapi saya harus selalu berada di samping anda, Queen. Ini perintah mutlak dari King."

"Aku yang akan bertanggung jawab. Aku hanya tidak ingin memberikan kepercayaan kepada siapapun meski ini masalah yang sepele. Kau mengerti maksudku bukan?" Iris memasang ekspresi memelas andalannya. Berharap Ari mau menuruti perintahnya.

Meskipun sedikit bingung, tetapi tak urung Ari menganggukan kepalanya. Gadis itu mengambil kesimpulan jika ratunya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk keponakannya. Dan itu dimulai dari untuk tidak mempercayai sembarang orang. Mungkin, Queen trauma atas penculikan sebelumnya pikirnya positif.

"Baiklah, Queen."

Iris meringis dalam hati dan merasa bersalah karena sedikit menipu pengawal pribadinya itu. Maaf, Ari!

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang