Chapter 13: Looking for the Perpetrator in the Midnight

7.5K 708 5
                                    

"Kau yakin?" tanya Hansen ragu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau yakin?" tanya Hansen ragu. Mata pria itu menatap Iris yang sudah mengeluarkan ekspresi terkejut.

Warrior itu menganggukkan kepalanya dan mengeluarkan sebuah kantong berisi racun. "Saya menemukan ini di laci meja milik Queen, King."

Hansen mengambil racun itu dan menelitinya dengan jelas. Ini racun tingkat menengah yang bisa membuat vampir mati dalam jangka waktu 2 jam. Jika tidak segera ditangani!

Tangan Iris terkepal kuat hingga mengeluarkan darah. Dia tidak menyangka jika akan ada orang yang menjebaknya dengan cara licik seperti ini. Kali ini tidak akan adalah ampun lagi bagi mereka yang sudah mengusiknya.

Percuma jika Iris membela diri karena itu hanya akan membuat dirinya terlihat seperti pelaku asli.

Hansen mengalihkan pandangannya ketika mencium aroma darah Iris. Pria itu sedikit kaget melihat darah yang mengalir dari tangan di Iris. Wajah Gadis itu begitu dingin dan menusuk.

"Aku sungguh tidak menyangka kau melakukan ini, Queen." ucap Great saat mengetahui jika ada selir yang diracuni. "Padahal mereka begitu baik padamu."

"Ini pasti bukan karena cemburukan, Queen. Karena King bahkan jarang mengunjungi mereka berdua." tambah Della membuat suasana semakin memanas.

"Membuat nama istana tercoreng!" sinis Fiona menatap Iris tajam.

Hansen menghela nafas berat. Pria itu sangat tidak menyukai situasi seperti ini. Apalagi Iris bahkan tidak melakukan pembelaan sama sekali. Meskipun dia yakin jika itu bukan Gadis itu yang melakukannya.

Tetapi melihat bukti dan hukum istana. Iris tetap harus dimasukkan ke dalam penjara.

"Bawa Queen ke penjara bawah tanah!"

********

"Queen tidak bersalah, King. Pasti dia bukan pelakunya!" Fea berteriak dan memberontak ketika warrior menahannya.

Gadis itu terus saja membela Iris. Dia sangat yakin jika majikannya tidak akan pernah melakukan hal yang jahat seperti itu. Untuk apa Iris melakukan hal itu jika dia saja tidak peduli dengan Hansen.

Cemburu? Hal yang sangat mustahil untuk Iris. Fea tentu tidak terima jika majikannya dipenjara.

"Ini semua pasti salah. Saya selalu memeriksa kamar Queen dan membersihkannya. Tidak ada hal yang mencurigakan ataupun racun sebelumnya. Pasti ada seseorang yang naruhnya." jelas Fea meyakinkan Hansen.

Iris malah tidak berekspresi sama sekali. Gadis itu diam seperti patung dengan mata yang begitu tajam. Membuat Hansen bingung karena Gadis itu tidak membela diri. Dalam benaknya pria itu berharap jika Iris mengeluarkan respon lebih dengan tuduhan ini.

Tapi apa? Gadis itu bahkan enggan menanggapinya.

"Untuk sementara waktu dia akan dipenjara. Sampai ada bukti yang menyatakan Jika dia tidak benar-benar tidak bersalah." putus Hansen yang membuat beberapa selir bersorak senang di dalam hati. Tentunya mereka menantikan itu!

Regret, In Game OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang