MHT 23

56.6K 1.1K 24
                                    

hawooo

———

Syukurlah, Shey sudah sembuh dari sakitnya. Wanita muda itu sudah bisa beraktivitas seperti biasanya setelah kemarin minum obat secara rutin, tidur bersama dan selalu dipeluk Aksel, juga dibuatkan sup oleh mas suami tercinta itu. Seperti langsung sehat tanpa pernah sakit sebelumnya.

"Mas Aksel, bangun...." Shey menggoyang-goyangkan tubuh sang suami yang asyik terlelap.

Wanita muda itu berpindah menjadi duduk di atas tubuh sang suami. Agak sulit karena ia sudah memakai rok sekolahnya, tetapi Shey yang berakal itu menaikkannya hingga pantatnya bisa mendarat menduduki perut Aksel.

"Mas Aksel, bangun... Nanti telat. Hari ini aku ada piket tauuu."

Aksel mulai menunjukkan tanda-tanda akan bangun. Kelopak mata laki-laki itu bergerak-gerak kemudian terbuka perlahan. Tetapi sepertinya Shey belum menyadari bangunnya sang suami. Wanita muda itu asyik mengerucutkan bibir menimbulkan senyum di wajah Aksel.

Laki-laki itu menarik tubuh istrinya agar jatuh menimpanya. Shey yang tidak ada persiapan langsung jatuh begitu saja di atas tubuh sang suami.

"Akh! Mas Aksel. Ih, kenapa aku ditarik."

"Bibir kamu ngode minta dicium?" tanya Aksel dengan suara seraknya. Khas orang yang baru membuka mata. "Istri mas sekarang nakal banget ya pagi-pagi udah minta adu bibir."

"Engga tuh. Siapa yang minta cium. Orang mas Aksel nya belum mandi, pasti bau banget." Shey menutup hidungnya seolah-olah aroma tubuh Aksel merasuki indra penciumannya. Padahal suaminya itu selalu beraroma wangi.

"Masa sih? Emang kamu udah cium mas pagi ini?"

Shey menggeleng. "Kan mas bauuuu." ejek wanita muda itu.

Tanpa menjawab atau merespon lagi, Aksel langsung menjatuhkan istrinya ke kanan dan menyerbu bibir Shey yang terlihat merah merona menggodanya. Mungkin wanita kecilnya itu memakai perona bibir.

"Ahhh mmmhhh." Shey yang kaget memberontak. Berusaha mendorong sang suami agar melepaskan pagutan mereka.

Barulah, tepukan di dada Aksel dari istrinya membuat laki-laki itu mau melepaskan ciumannya. Liur mereka membentuk benang dan bibir bengkak keduanya menjadi bukti adu bibir barusan.

Shey menggembungkan pipinya kesal. Mengalihkan pandangan enggan menatap Aksel yang sangat menyebalkan itu.

Cup. Satu kecupan ditinggalkan Aksel. Senyumnya mengembang manis menggoda sang istri tercinta.

"Jangan cium-cium! Mas mandi aja sana." sungut Shey.

"Siap sayang." Aksel bangun dari tidurnya. Meninggalkan sang istri ke kamar mandi setelah memamerkan tubuh telanjangnya kepada Shey.

Membuat Shey memerah malu dan berteriak-teriak. "MAS AKSEL MESUM! CABUL!! IHHH!!"

Setelah adegan pamernya kejantanan besar menggantung oleh Aksel tadi, keduanya melakukan sarapan. Menghabiskan makanan di piring masing-masing yang dimasak oleh Shey. Pasangan suami-istri itu menuju ke sekolah untuk melakukan kegiatan pagi mereka.

Seperti biasa, Aksel menurunkan sang istri terlebih dahulu sebelum dirinya beralih memarkirkan mobil. Dengan sederet pesan-pesan untuk Shey tentang kesehatan wanita muda itu. Sang istri hanya mengangguk-angguk.

Jam pertama Shey adalah pak James. Siswi SMA itu langsung mendapat perhatian dari teman-teman sekelasnya saat baru menginjakan kaki di ruangan itu.

"Shey!" seru Jeje. Menjemput sahabatnya yang absen seharian kemarin.

MY HUSBAND TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang