MHT 19

63.6K 1.2K 9
                                    

vote komen

———

Sabtu pagi. Tanggal merah menandakan libur. Tidak ada aktivitas seperti biasa untuk pasangan suami-istri itu. Seperti berangkat sekolah untuk menuntut ilmu atau mengajar. Keduanya diam di rumah menghabiskan waktu libur.

"Mama sama papa ada acara ke nikahan anak temennya papa. Jadi kalian berdua jaga rumah ya. Rey, jagain istri kamu. Shey, kamu hati-hati ya kalo suami kamu nakal tinggal pukul aja." pesan Arin menunjuk putra dan menyentuh bahu menantunya bergantian.

Aksel dan istrinya mengangguk serempak. Mengiyakan ucapan mamanya.

Arin dan Erwin meninggalkan rumah setelah berpamitan kepada dua manusia yang akan menunggui kediaman mereka. Menuju tempat acara diselenggarakannya pernikahan anak teman Erwin.

Tersisa pasangan suami-istri yang sedang menonton kartun Jepang di televisi. Atas permintaan si perempuan yang memang penggemar berat tontonan itu.

"Pak senja lucu ya mas, gemes banget!" seru Shey gemas melihat adegan ayah dan anak perempuannya yang ditayangkan. Tokoh utama laki-laki yang menjadi idolanya benar-benar gentle.

Aksel hanya merespon dengan anggukan. Laki-laki itu membelai rambut sang istri dan mendaratkan kecupan di pipi Shey. Tetapi tidak mengganggu fokus dan keseriusan muridnya itu dalam menonton.

Sedang asyik-asyiknya menonton, tiba-tiba Shey memekik seperti baru teringat sesuatu. "OH IYA!!" serunya membuat Aksel mengerutkan kening.

"Mas, temenin aku mau ga?" tanya wanita muda itu.

"Ke mana?"

"Beli perlengkapan buat tugas prakarya. Aku kebagian beli alat sama bahan-bahannya." jawab Shey. Kini tubuhnya menegak menatap sang suami.

"Yuk mas anter. Mau ke mana?"

"Terserah mas Aksel mau nganternya ke mana."

"Ke mall sekalian aja ya. Biar bisa jalan-jalan suami-istri juga." Acara baru yang diciptakan Aksel. Jalan-jalan suami-istri haha.

Shey mengangguk. Mau kemanapun Aksel mengajaknya ia akan ikut saja. Asal bersama mas suami tersayang.

"Ganti baju dulu." ucap Aksel.

"Engga boleh pake baju ini aja?" tanya Shey menunjuk pakaian yang dikenakannya. Celana pendek dan kaos agak kebesaran menutupi setengah pahanya. Bahkan celana yang dikenakan siswi SMA itu hampir tidak terlihat.

Aksel langsung menggeleng cepat. "Ganti, sayang. Jangan mancing mas buat ewe kamu ya." Laki-laki itu berucap dengan kata-kata kotornya. Membuat Shey bergidik.

"Yaudah ayo ganti." Istri Aksel itu berdiri. Suaminya menyusul dan langsung menggendongnya. Membuat Shey memekik.

"AKH!!" Aksel justru dengan santai mengecup bibir istrinya yang terbuka. Membungkam Shey.

Keduanya sampai di kamar dan secepat mungkin berganti pakaian. Shey menunggui sang suami yang juga turut mengganti pakaiannya. Setelah keduanya rapi, pasangan suami-istri itu turun dari kamar mereka menuju garasi.

Aksel mengeluarkan mobilnya terlebih dahulu sedangkan Shey mengunci rumah. Setelah mobil laki-laki itu keluar dari kandangnya, barulah si perempuan bergabung di dalamnya.

Mobil yang dikendarai Aksel memasuki jalanan padat. Hari libur seperti ini jalan raya seperti menambah berkali-kali lipat ramainya. Dirinya agak kesulitan mencari tempat parkir di pelataran yang disediakan pusat perbelanjaan itu.

Setelah berhasil menemukan tempat mampir mobilnya, Aksel keluar dari mobil bersama sang istri. Keduanya saling bergandengan memasuki area mall yang ramai. Atmosfernya terasa lumayan pengap dan sesak di pintu masuk.

MY HUSBAND TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang