selamat hari Senin semoga yg sekolah otaknya ga kebakar🌸💐 ada yg masih ujian? waww semangat yaa...
VOTMEN YUKK YG BANYAK
SPAM DOBLEH UP 👉———
"Halo, mas?"
"Halo, cinta. Kamu udah sampe rumah? Mau mas bawain apa? Mas lagi di perjalanan pulang, sayang. Mungkin lima belas menit lagi sampe. Agak sedikit telat karena jalanan lumayan macet."
Aksel menjelaskan keadaannya saat ini kepada sang istri. Agar Shey tidak khawatir dengannya.
"Engga usah bawa apa-apa, mas. Aku lagi di rumah mama, maaf ya lupa bilang mas Aksel tadi. Kalo mas mau, langsung nyusul aja ke sini."
"Oh, di rumah mama ya. Yaudah mas ga jadi belok ke rumah. Mas nyusul ke sana sekarang ya, sayang."
"Iya, mas. Hati-hati ya, jangan terlalu ngebut. Pokoknya harus hati-hati banget waktu di jalan." pesan Shey panjang dan lebar.
"Iya, cinta. Bawel banget sih, mas jadi makin sayang sama kamu. Bye love, muah."
"Muah muah muah."
Terdengar tawa kecil Aksel di seberang sana sebelum panggilan telepon antara pasangan suami-istri itu tertutup sempurna.
"Aduh, udah muah muah aja nih."
"Abang jangan mulai, ya." ucap Shey diiringi dengan pelototan tajam oleh wanita muda itu.
Sandy tertawa kecil dan menggoyang-goyangkan pantatnya seolah mengejek sang adik. Bantal melayang mengenai kepala lah yang ia dapat. Rasakan itu.
Wanita muda itu duduk dengan kaki mengayun-ayun di sofa. Menunggu kedatangan sang suami yang katanya sudah di perjalanan. Shey sudah seperti orang gila yang hanya melongok dan duduk berulang-ulang.
"Nungguin siapa sih? Dari tadi liat ke luar mulu." Kisa datang dengan membawa piring berisi roti goreng yang baru dibuatnya. Menghidangkan di meja dan mengambil satu untuknya.
"Mas mau ke sini." jawab Shey. Melihat mamanya begitu nikmat makan gorengan membuat wanita muda itu mengulurkan tangan mengambil makanan yang sama. Melahapnya setelah dicuil kecil-kecil.
Menunggu Aksel membuat siswi SMA itu menghabiskan hampir setengah piring roti goreng yang dibuat mamanya. Jika saja tidak ada suara mesin mobil yang terdengar memasuki pekarangan rumah, Shey tidak akan angkat pantat dari duduknya.
"Pasti itu mas." Dalam sekali hap istri Aksel itu menelan makanannya. Sang kakak dan mamanya hanya geleng-geleng.
Shey menyambut kedatangan mobil sang suami di depan pintu. Karena Aksel menyuruhnya berhenti tepat sebelum menginjakkan kaki di teras.
"Mas Aksel..." Wanita muda itu langsung bergelayut manja memeluk lengan sang suami yang baru pulang dari pekerjaannya. Aksel membalas pelukan istrinya dan mengecup puncak kepala Shey.
"Udah makan belum?" tanya laki-laki itu.
Sang istri mengangguk. "Udah. Tadi makan banyak banget soalnya aku laper."
Aksel tertawa kecil. "Tadi udah minta kunyit asem nya ke ibu kantin?"
"Udah juga. Malah sama ibunya disuguhin ke aku. Waktu aku minum rasanya hiii asem banget." celoteh siswi SMA itu dengan tangan terkepal dan tubuh yang dibuat bergetar seolah menjelaskan rasa asam yang tadi dirasanya memang separah itu.
"Kayak mukanya bu Sinta yang suka godain mas itu." sambung Shey.
Mulai deh. Mulai mulai.
"Masuk aja, yuk. Minum dulu, itu bibir kamu ada sisa minyaknya. Pasti abis makan." Aksel merangkul bahu Shey mengajak istrinya itu masuk. Sebelum Shey membahas soal bu Sinta dan kekesalan wanita itu pada si calon pelakor.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND TEACHER
Romance⚠️21+ MATURE CONTENT AGE GAP STORY ⚠️ ❝Bekas bibir kamu manis. Rasanya saya seperti sedang berciuman langsung❞ ❝Kamu mau dicium saya?❞ ❝Ehm, kamu telanjang dada juga? Sama seperti saya?❞ ❝Olahraga sama mas ga akan sakit-sakit. Kamu tinggal diem nant...