MHT 55

29.7K 621 6
                                    

HAPPY 100K READERS WOIII!!!🤤😭😝💓💋 OTHOR SENANG BGT NIHHHHH

VOTE KOMEN YA!!! LAGI-LAGI PART INI DIKETIK DADAKAN KAYAK TAHU JADI KALO ADA SALAH MAAPIN DAN KOREKSI YAAA

ENJOYY!!

———

Libur panjang setelah pembagian rapor pun tiba. Tidak ada aktivitas berarti di sekolah karena semua penghuninya sibuk beristirahat di rumah. Begitupun dengan pasangan suami-istri yang kesehariannya di gedung tempat menimba ilmu itu.

Keduanya sedang saling memeluk di atas kasur. Shey sedang manja-manjanya kepada sang suami. Dan dengan senang hati Aksel menanggapi kemanjaan istrinya itu.

Lihatlah bagaimana sekarang Shey asyik menonton menggunakan ponsel sang guru dengan tangan laki-laki itu yang menepuk-nepuk pantatnya. Tentu wanita muda itu yang memintanya.

"Aku kesel banget sama tokoh yang ini, mas. Padahal dia cuma temen tapi hihh ganggu hubungan orang aja. Ngeselin kan?" Shey mengepalkan tangan setelah menunjuk pemeran yang menurutnya menyebalkan. Menyalurkan kekesalannya pada si pemeran perempuan.

Aksel tidak merespon dengan jawaban. Tetapi kecupan dari bibirnya yang mendarat secara berurutan di pipi dan bibir sang istri mengatakan itu semua. Selalu begitu jika Shey sedang ngoceh atau kesal maka penawarnya hanyalah kecupan. Kecupan dari mas Aksel tersayang tentu saja.

Hening terjadi. Shey sudah kembali fokus pada tontonannya. Wanita muda itu seperti lupa sekitar jika sudah dipegangi ponsel dan bahan tontonan.

Sedangkan Aksel, laki-laki itu sibuk melamun. Bukan melamun sih sebenarnya. Hanya berpikir soal apa yang akan dilakukannya bersama sang istri di libur panjang ini. Tidak mungkin kan hanya berdiam diri di rumah sampai habisnya waktu liburan dua Minggu.

Tiba-tiba saja guru geografi itu teringat rumah masa kecilnya di Surabaya. Memang dulu Aksel kecil dibesarkan di sana. Sebab orang tuanya setelah menikah langsung pindah ke kota pahlawan itu karena ingin mencoba hidup mandiri. Barulah saat Aksel menginjak SMA, ia beserta Erwin dan Arin pindah ke kota yang ditinggalinya kini.

Otak laki-laki itu berpikir untuk mengajak Shey liburan ke sana. Sekalian menengok rumahnya yang mungkin sudah jauh berbeda dengan lima belas tahun lalu. Entah bagaimana nasib rumah itu sekarang ia tidak tahu.

Saat ke Surabaya lima tahun lalu ia hanya sempat mendatangi reuni bersama teman-teman SMP nya. Tanpa sempat melihat rumah yang sudah menjadi saksi tumbuh kembangnya.

Rencananya, Aksel akan bertanya terlebih dahulu kepada sang mama tentang status rumah lamanya. Baru nanti mengambil keputusan untuk mengajak Shey ke sana atau tidak.

Nah, karena ponsel untuk bertanya kepada Arin masih dipakai wanita muda itu maka sekarang tunggu saja. Menunggu sembari mengendus leher dan pipi serta sedikit menyenggol sudut bibir sang istri.

Shey menyelesaikan acara menontonnya tanpa merasa terganggu sedikit pun. Wanita muda itu menutup aplikasi yang menyediakan video yang barusan ia lihat. Menyerahkan ponsel ini kepada pemiliknya.

"Makasih, mas Aksel. Muah muah." Dua kecupan didapatkan Aksel. Masing-masing di pipi dan bibir karena laki-laki itu yang mengajukannya.

Aplikasi berkirim pesan Aksel buka. Kontak sang mama ia cari sebelum mengetikkan pesan untuk ia kirim kepada wanita istri papanya itu.

Mama

Ma, Aksel mau ke rumah yang ada di Surabaya
Itu rumahnya masih ada atau udah dijual ke orang lain?

MY HUSBAND TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang