MHT 80

26.2K 478 7
                                    

maap agak telat. vote komen kencengin ya hahaha. makasih yg udah sabar nungguu🥳

ENJOYYY!!!

———

Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba.

Hari ini adalah hari terakhir dalam tahun ini. Sejak pagi, tujuh orang dalam rombongan itu sibuk menyiapkan alat dan bahan untuk tahun baruan. Mulai dari arang, alat panggangan juga sosis dan teman-teman.

"Mas Aks, mas Aks."

Aksel yang dipanggil sang istri mendongak. Laki-laki itu sedang menyiapkan bahan membakar untuk nanti malam.

"Kenapa, sayang?" tanyanya kepada Shey di seberang.

Perempuan itu tidak menjawab. Hanya tangannya yang menunjukkan gerakan seperti memberi kecupan dari jauh. Mas suami tercinta langsung senyum-senyum malu.

interaksi pasangan suami istri itu tak luput dari perhatian orang-orang di sekitar mereka. Termasuk juga Hisyam yang langsung seperti kebakaran jenggot.

"Lanjutin aja bapak, ibu. Ga usah sungkan. Mata kami lagi ditutupin tangan suci kok. Ga usah malu umbar kemesraan." sindirnya dengan senyum terpaksa.

Juluran lidah tanpa tidak peduli dilayangkan Shey.

Semua sudah siap. Samuel dan Sandy menatanya di tempat aman yang terhindar dari hujan atau apapun itu. Makanan-makanan yang akan dibakar juga sudah dimasukkan kulkas agar nanti tinggal siap bakar.

Tujuh orang itu beristirahat. Sebenarnya hanya empat, sebab tiga orang lainnya pamit pergi ke pasar terdekat. Kata Sandy ingin membeli es penyegar tenggorokan.

"Tahun udah mau ganti tapi masih ada aja yang digantung. Kok betah banget sih." ucap Shey seolah tanpa menyindir siapapun tetapi ada dua orang yang merasa.

"Itu mulu bahasan lo. Cari yang lain kek." balas Jeje sebal.

"Ih, emang aku lagi ngomongin kamu? Kok merasa? Hiiii... Jeje geer nih mas." Shey menutupi mulutnya menggunakan telapak tangan kanan. Memasang wajah sejulit mungkin.

"Pak Aksel istrinya kok ngeselin ya."

Seperti biasa, Aksel hanya merespon dengan tawa. Walau istrinya terkesan menyebalkan, tetapi perempuan itu juga menggemaskan dalam waktu yang bersamaan. Ia saja sampai gemas sendiri. Apalagi kalau Shey sedang telanjang. Kesan 'gemas' nya semakin meningkat.

Ngomong-ngomong soal telanjang. Hemm otak Aksel sudah menyusun rencana. Rencana mesum untuknya dan sang istri nanti malam. Hahaha.

Aktivitas dari jalanan kecil yang ada di sekitaran vila mulai menunjukkan keramaian orang yang berlalu lalang. Entah menaiki kendaraan atau berjalan kaki. Sepertinya kebanyakan dari mereka tengah bersiap untuk menyambut tahun baru dengan perayaan atau mungkin nongkrong ke luar.

Gelap semakin pekat. Malam berbintang menyambut. Tinggal tiga setengah jam lagi hari terakhir tahun ini usai. Tujuh orang yang sengaja jauh-jauh dari kota sebelah itu juga sudah bersiap-siap di halaman vila. Dengan panggangan dan berbagai macam bahan makanan. Seperti jagung, sosis bahkan Sandy sempat membeli ayam saat ke pasar tadi. Hisyam juga turut menyumbang berupa ikan.

Bukan membeli atau mencari melainkan meminta kepada salah seorang warga yang kebetulan lewat membawa ikan sekantong besar.

Samuel berjongkok menyiapkan bumbu yang diraciknya. Hisyam mengipasi kobaran bara api pada arang. Jamal dan Aksel menggelar tikar untuk tempat duduk mereka. Sementara Sandy bersama Shey dan Jeje menyiapkan minuman juga makanan pendamping. Mereka seperti benar-benar pesta malam ini.

MY HUSBAND TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang