MHT 43

48.7K 876 22
                                    

WOAHHH!!! notip othor jebol beneran 😲🤯😱 GILSSS BANGETTTTT WAWWW AMAZINGGGG🔥🔥

sebenernya othor mau up besok tapi karena kayaknya kalian kangen banget setengah mati sama othor yaudah nih up nih. vote komen dulu dongg😏‼️

⚠️‼️ MATURE CONTENT MATURE PART MATURE AREA ‼️⚠️

FRONTAL WARNING‼️⚠️😱🔥😝💋🥳

RAMEINNNN‼️‼️‼️‼️‼️
————

"Keluarin dulu penis mas." ucap Aksel menunjuk selangkangannya yang menggunung menggunakan dagu.

Shey membawa tangannya ke depan dengan kaki masih merentang lebar. Tangannya menarik turun resleting celana hitam sang suami. Menurunkan Calvin Klein yang dikenakan laki-laki itu dan mengeluarkan batang besar di dalamnya dengan bantuan si pemilik. Hingga kejantanan kokoh itu mengacung ke luar dari sela-sela resleting celana

"Masukin ke memek kamu." titah laki-laki itu.

Tangan Shey menggenggam kemaluan suaminya itu walau tidak bisa sepenuhnya ia lingkari. Mengarahkan ujungnya ke lubang kewanitaan yang sudah merekah.

Aksel membantu memegangi dan menaikkan pinggul sang istri agar memudahkan Shey menancapkan batangnya di vagina itu.

"Uhh... Sesek." komentar Shey saat batang besar itu sudah berada di rongga kewanitaannya. Pantatnya bisa kembali menyentuh paha Aksel dan duduk rapi dengan dipangku.

"Pentilnya mana? Mas belum liat pentil dari tadi." Aksel menengok ke kiri dan kanan seolah mencari benda yang disebutkannya tadi.

"Di sini." jawab Shey membawa tangan sang suami ke dadanya.

"Buka dulu bajunya. Emang pentilnya ga mau diisep?"

Tangan terampil Shey membuka kancing seragam yang dipakainya. Hanya tiga kancing karena Aksel yang menyuruhnya. Wanita muda itu menurunkan wadah payudaranya sedangkan kaitannya di punggung dilepas sang suami. Gundukan dada itu sudah keluar dari persembunyiannya.

"Gerak gih. Pinggulnya naik-turunin biar memek kamu enak digaruk penis. Sambil pentilnya mas isep." ucap Aksel. Tangannya memegangi pinggang ramping Shey dengan kepala yang sudah menunduk dan mulut bersiap melahap puting payudara istrinya.

Shey tidak menjawab. Pinggulnya bergerak naik-turun mengurut batang kejantanan Aksel. Tangannya menumpu pada bahu laki-laki itu.

"Ahhh... Ahh... Dalem ouhh..."

Bibir Aksel menjepit puting malu-malu itu dan menarik-nariknya. Menyocol ujungnya lalu menyedotnya kuat.

"Ahhh auhhh enakkhhh."

"Memek kamu emang enak, sayang. Pentilnya juga enak."

Mobil mereka sampai bergoyang karena kegiatan dua manusia di dalamnya itu. Untung saja kaca mobil Aksel tidak akan menampakkan keadaan di dalam jika diintip dari luar.

"Ahh ahhh mm-mashh auhh..." desah sang wanita menepuk-nepuk bahu yang dipegangnya.

"Kenapa? Mau dibantu garuk memek?"

Shey menggeleng-geleng. "Adahh mobil ahhh." Dengan desahan menyertai, siswi SMA itu menunjuk ke arah kanan. Aksel sontak memanjangkan kepala untuk melihat ke sana.

Dan benar. Ada mobil yang baru saja memasuki area sekolah. Sepertinya akan parkir di sekitar mobil mereka. Aksel melepaskan permainan lidahnya di payudara sang istri.

"Tetep gerak, yang. Mas juga mau jalanin mobil. Kita ngewe sambil jalan."

Suara mesin mobil dinyalakan terdengar. Tak lama kendaraan besi itu merenggang meninggalkan parkiran sekolah.

Di sepanjang jalan Shey terus-terusan mendesah. Vaginanya digaruk kuat oleh kejantanan sang suami. Benar-benar nikmat apalagi saat menyentuh titik tertentu. Membuatnya melayang.

"Ahh... Enak banget ouhhh ditusuk m-mas dalemmm..."

Tangannya meremat kemeja Aksel erat-erat. Wajahnya tidak lagi menatap laki-laki itu. Melainkan berada di bahu Aksel agar tidak mengganggu konsentrasi berkendara suaminya.

Sesekali Aksel meremas pantat bulat yang seperti squishy untuknya. Lumayan. Bisa untuk permainan selama menunggu lampu berubah menjadi hijau.

"Sini mas bantu gerak. Biar memeknya ga gatel lagi." ucap Aksel melepaskan pegangannya pada kemudi. Berpindah ke pinggang Shey dan menggerakkan pinggulnya berlawanan.

"Akh! Makin dalem ah ah!"

"Memek apa sih ini kok basah banget. Gatel mulu perasaan."

"Vaginaahh enakhhh kesukaan mas Akselhhh."

"Memek, cinta, bukan vagina. Ngomong yang bener dulu." ucap Aksel mengkoreksi. Tangannya menepuk pelan vagina sang istri dari bawah.

"Diajarin gurunya tuh diikutin. Bilang memek dulu coba." Aksel kembali menegur saat tak mendapati jawaban Shey yang mengikutinya.

"Mem—ahh memek."

Aksel menghentakkan penisnya kuat. "Itu tadi hadiah karena udah nurut sama guru."

Shey mengangguk-angguk. Pinggulnya terus bergerak naik-turun tanpa merasa lelah. Karena memang penis suaminya begitu enak. Memasuki rongga vagina kecil miliknya dan memaksa masuk. Walaupun memaksa, tetapi Shey menyukainya.

Aksel kembali menjalankan mobil saat mendengar klakson dari pengendara di belakangnya. Laki-laki itu melaju ke kediamannya dengan kecepatan pelan. Agar bisa menikmati hubungan intim di tempat baru ini.

Cairan dari vagina wanita muda itu mulai menetes. Karena pergerakannya jadi tercecer kemana-mana. Membasahi celana sang suami juga.

"Akuhh pipishh—AHHH!!!" Shey berhenti menggenjot lubangnya sendiri. Kepalanya mendongak dengan mata terpejam. Tangannya terkepal dengan tubuh bergetar.

Di bawah sana, bagai bendungan yang baru dibuka, cairan hangat kesukaan Aksel itu muncrat sebanyak-banyaknya. Membasahi celana sampai kemeja laki-laki itu. Rok abu-abu Shey juga terciprat basah.

"Jangan seneng dulu, sayang. Mas belum keluar. Memek belum bisa istirahat."

Shey diam sedangkan sang suami lanjut menggauli wanita itu. Walaupun dalam ruang terbatas, Aksel menyodok habis-habisan vagina itu.

"Akh! Akh! Auhh iyahh ga istirahat nggg-enakk ahh."

Tangan Aksel meremas payudara istrinya lembut. Menampar kecil buah dada itu hingga menimbulkan pekikan dari Shey.

"Akh! Jangan ditampar."

"Biarin. Siapa suruh punya dada gemesin. Memeknya gemesin, pantatnya gemesin. Mas jadi pengen ngewe kamu tanpa berhenti."

"Mau ga diewe? Memeknya mau diewe?"

Shey mengangguk cepat. "Mauhh mauhh..."

"Di rumah nanti kita lanjut ngewe. Sekarang mau mas semprot dulu memeknya. Biar gatelnya ilang." Mobil mewah itu sengaja berhenti. Hanya untuk menunggu Aksel menyemprot rahim sang istri menggunakan sperma kentalnya. Shey sampai menggeliat saat merasakan hangat di perutnya dan vaginanya yang bocor lagi.

"Enak ahh..." Wanita muda itu mengelus perutnya sendiri. Tersenyum lebar karena merasa puas.

"Memek laper makanya lahap banget makan penis. Sperma juga dimakan semua." ucap Aksel menunjuk penyatuan mereka di bawah sana.

Pipi Shey merona saat mendapati betapa vaginanya dengan ganas melahap habis kejantanan sang suami. Menyembunyikan wajah di dada Aksel adalah jalan ninjanya.

"Abis ini memeknya mau mas ewe lagi. Udah siap belum memek?"

Shey hanya mengangguk.

Aksel menghentakkan penisnya. "Jawab dulu, cinta."

"Ahh iyahh siap..."

———
PDF part dua nya udah ready nihh!!! yukk serbuu😝‼️‼️ othor kasih cuplikannya dulu yawww stay tune oyy

MY HUSBAND TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang