MHT 81

26.3K 508 21
                                    

vote komen yaa jangan lupa

komennya yang banyak anjayyy biar ak suka

ENJOYYYY
———

Ini sudah dua Minggu sejak liburan tahun baru dan percintaan panas pasangan suami-istri yang terdengar sampai luar.

Malam ini, tidak ada pekerjaan yang berarti. Shey sedang berbaring sembari membaca buku milik suaminya, sementara Aksel tadi bilang mau ke bawah untuk mengambil minum. Biasalah untuk stok jika malam hari merasa haus jadi tinggal teguk.

Laki-laki itu kembali dengan membawa air segelas besar. Meletakkannya di atas meja kemudian duduk di dekat sang istri. Dipandanginya sekujur tubuh Shey dari atas sampai ujung kaki.

"Sibuk, yang?" basa-basinya.

Shey menggeleng. "Cuma baca buku mas ini. Tapi aku engga paham lagi bahas apa." Perempuan itu meringis malu.

"Kamu pake bra yang spons nya tebel ya?" tanya Aksel melenceng dari dari pertanyaan awalnya. Membuat kening sang istri berkerut kebingungan.

"Engga. Aku malah ga pake."

"Kok tete kamu jadi keliatan tambah besar ya. Kemarin mas pegang juga jadi tambah empuk."

Shey menunduk untuk memandangi payudaranya sendiri. Ucapan Aksel benar. Buah dadanya tampak sedikit mengembang. Bukan hanya itu, ia juga merasa tubuhnya semakin berat dan menebal. Padahal berat badannya seperti terjebak pada angka itu-itu saja. Namun seperti ada yang menjadi beban.

Tangan Aksel terjulur meraba payudara istrinya. Sedikit menekan untuk merasakan tekstur yang semakin hari semakin terasa lembut.

"Mas jadi mau nete, yang."

Shey tidak menjawab. Hanya tangannya yang menaikkan pakaian yang ia kenakan. Payudara lumayan besarnya langsung tumpah dan diserbu Aksel. Laki-laki itu tidur dengan posisi sejajar dengan buah dada Shey.

Perempuan itu mengusap-usap dan menyisir rambut sang suami. Sedangkan Aksel asyik memeluk istrinya dengan mata terpejam menikmati benda lucu yang kini menyumpal mulutnya. Perlahan tangan laki-laki itu turun dan mengusap-usap perut sang istri.

"Kayaknya kamu hamil." ucapnya di sela-sela kegiatan menyusu.

Shey tercekat. Memikirkan dalam-dalam ucapan sang guru. Terakhir kali ia menstruasi saat sebelum tahun baru waktu itu. Sekitar satu Minggu sebelumnya. Dan sampai sekarang, ia belum mendapati tamu bulanannya itu datang.

"Emm, besok beliin testpack ya mas."

"Langsung ke dokter aja. Besok tinggal izin."

•••

Esok pagi datang. Seharusnya hari ini mereka hadir di sekolah, namun karena ada agenda lain yang lebih penting jadi pasangan suami-istri itu tidak melakukannya.

"Semoga aja beneran hamil ya, yang. Masa tiap hari mas ngewe kamu ga jadi-jadi hasilnya."

Shey tertawa kecil tetapi kemudian mengangguk dan mengamini. Sepertinya bukan masalah jika ia hamil sekarang. Waktu sekolahnya hanya tinggal tiga bulan saja setelah itu langsung kelulusan. Mungkin jika benar sekarang mengandung, saat wisuda nanti perutnya tidak akan terlihat besar.

Pasangan suami-istri itu mendatangi seorang dokter khusus kandungan dan kehamilan untuk melakukan pemeriksaan terhadap Shey. Tak lupa perempuan itu mengatakan gejala-gejala yang dialaminya beberapa hari terakhir. Yang terasa aneh dan tak biasa.

MY HUSBAND TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang