MHT 25

55.6K 1.2K 19
                                    

hawooo!! votmen dunkkkk

ANJAYYY OTW 24K PEMBACA 😁💞✌️😜

———

Usai sudah perselisihan dan kesalahpahaman antara pasangan suami-istri kemarin. Tidak ada lagi masalah yang menghinggapi rumah tangga mereka. Semuanya aman, tentram dan damai.

Sampai suatu hari,

"Mas Aksel, tiba-tiba aku pengen pelihara kucing deh." ucap Shey di suatu pagi hari libur.

"Kucing apa, sayang?"

"Ya kucing itu loh, mas. Yang ada bulunya. Tadi waktu aku ke minimarket liat ada orang sama kucingnya, lucu banget. Sampe pengen banget aku liatnya."

"Temen mas ada yang pelihara kucing. Mau main ke sana? Nanti liat-liat dulu kamu mau yang mana trus mas beliin." ucap Aksel. Shey mengangguk-angguk semangat tanpa pikir panjang. Keduanya pun bersiap-siap untuk menuju rumah teman Aksel.

"Temen mas kucingnya banyak?" tanya Shey saat masih di jalan.

"Banyak, sayang. Kucingnya juga banyak jenis."

Raut wajah senang, bersemangat dan antusias dipampangkan Shey. Hasratnya ingin memiliki kucing seperti gayung bersambut kala Aksel dengan senang hati memfasilitasinya. Walaupun baru ingin melihat-lihat, tetapi kan kata laki-laki kalau ada yang cocok akan dibelikan. Yes!!

Mobil Aksel berhenti di depan sebuah rumah. Rumah teman lamanya saat SMA dan kuliah dulu tetapi sampai sekarang masih saling berhubungan antar teman.

"Temen mas udah tau kalo kita mau ke sini?"

"Udah, sayang. Tadi udah mas kasih tau."

Pasangan suami-istri itu berdiri di depan pintu kayu rumah teman Aksel. Si laki-laki mengetuk pintu itu beberapa kali. Sampai akhirnya terbuka dan muncullah laki-laki setinggi Aksel dengan penampilan berantakan. Seperti baru bangun tidur.

"Kirain dateng nanti sore." ucap laki-laki itu.

"Ada yang udah ga sabar liat kucing." balas Aksel melirik istrinya yang hanya memamerkan senyumnya.

"Siapa nih? Ponakan lo?"

Dua ekspresi berbeda ditampilkan suami dan istri itu. Aksel merengut setelah menampilkan wajah datarnya, sedangkan Shey tersenyum malu-malu.

"Bukan." jawab Aksel.

"Lah terus sapa? Gemes bener kayak anak SD."

"Istri." Aksel menjawab dengan tampang sombongnya. Laki-laki itu merangkul bahu Shey seolah mengatakan bahwa wanita kecil itu adalah miliknya. Membuat temannya menganga.

"Ini istri lo?! Dapet di mana? Gue mau dong satu aja." Senyum lebar ditampilkan teman Aksel yang belum diketahui namanya itu. Menaik-turunkan alis mengode sang sahabat.

"Murid gue." jawab suami Shey singkat tanpa berniat menjelaskan lebih lengkap. Nanti saja.

"Ini tamu mau dibiarin di luar? Ga ada hormat-hormatnya." sindir laki-laki itu. Cuaca mulai terasa panas membakar kulit. Kasihan istri kecilnya jika sampai kepanasan.

Teman Aksel itu seperti baru tersadar jika membiarkan tamunya di luar. Maka dari itu ia mempersilakan sang sahabat dan istri Aksel itu masuk ke dalam rumahnya.

"Btw, kita belum kenalan. Nama gue Daniel." Pemilik rumah yang didatangi pasangan itu mengulurkan tangannya kepada Shey. Diterima dengan ramah oleh wanita muda itu.

"Shey." ucapnya dengan senyum. Daniel pun turut tersenyum seperti tertular senyum manis istri sahabatnya.

"Udah lepas, jangan kelamaan." Aksel melepas paksa jabat tangan antara istri dan temannya. Tidak merestui Shey berlama-lama melakukan kontak fisik dengan laki-laki lain.

MY HUSBAND TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang