MHT 67

24.9K 509 14
                                    

vote komen nya mana nih? jebolin dah biar book ini sampe 1k komen hahayy
udah 967 kurang 33 lagi bisa 1k komen🔥🔥

enjoy, tapi tetep pencet bintang dan tulis komentar kalian wokeee

YOK YOK LANGSUNG AJAA!!!

———

Kegiatan kemah di alam terjadi hari ini. Riuh ramai manusia dengan tenda berjajar sesuai kelas masing-masing. Memang dalam satu kelas, ada wilayahnya tersendiri. Tetapi masalah tenda tetap dipisah. Ada fasilitas dua tenda untuk siswa dan dua tenda untuk siswi. Yang disusun berhadapan tiap gender penghuninya.

"Jadi permainan pertama kali ini adalah, kalian akan dibentuk tim dan mencari harta karun yang sudah disembunyikan. Silakan membentuk tim, satu tim berisi lima orang."

Siswa-siswi yang semula berbaris rapi langsung berpencar mencari koloni masing-masing. Membentuk gerombolan berisi lima orang.

Aba-aba dari pak wakil pimpinan sekolah yang sekaligus menjadi ketua panitia, pak Tono, membuat para siswa-siswi ngacir tak karuan. Mencari di mana letak harta karun tersembunyi dalam permainan kali ini.

"Kita mencar aja gimana?" Jeje berucap kepada teman-teman sekelompoknya. Ada Shey juga.

Empat gadis lain mengangguk. Berpencar ke sudut yang berlawanan agar lebih cepat menemukan harta tersembunyi. Jeje dan Shey lari ke arah selatan, satu teman mereka ke timur sedangkan dua lainnya ke utara.

"Harta karunnya gimana dah. Kaga dikasih tau." ucap Jeje saat ia dan Shey sedang mengais tanah menggunakan ranting kayu.

"Uang mungkin. Atau koin gitu. Kalo aku liat di kartun bajak laut biasanya sih kayak gitu. Tapi di dalam peti." jawab Shey.

"Yaelah itu kan di kartun. Ga mungkin aslinya pake uang juga. Keenakan dong."

Shey tertawa kecil. "Iya juga ya."

Kedua sahabat itu menjajaki setiap inci wilayah yang ada di selatan. Bahkan Shey sampai naik ke atas pohon dengan dibantu tumpukan batu yang dibuat perempuan itu dan Jeje. Aksel dan Jamal yang melipat tangan di depan dada memperhatikan pujaan hati keduanya hanya tersenyum dengan kepala geleng-geleng.

Walaupun sudah berusaha sedemikian keras, keduanya tidak mampu menemukan sedikit pun harta karun yang dimaksud pak Tono.

Shey dan Jeje lontang lantung membuka apa saja yang bisa dibuka. Termasuk tumpukan daun yang tampak sengaja disusun. Dengan ranting kayu yang masih mereka pegang, keduanya mengais tanah tidak rata dan terlihat seperti baru digali itu.

Tuk. Bunyi ranting kayu mengenai sesuatu keras. Shey dan Jeje langsung saling memandang.

Tak memikirkan lagi kuku-kuku yang akan kotor karena tanah, dua sahabat itu mengais lebih kuat. Hingga tangan Shey menangkap sesuatu seperti kotak di dalam sana. Wanita muda itu menggali tanah di sekitaran kotak dengan dibantu Jeje dan menarik kotak seperti peti itu naik.

Kotak itu terlihat seperti peti harta karun di film film. Berwarna-warni cokelat dengan beberapa coretan emas. Persis seperti di cerita fiksi.

"JEE!! KITA NEMU HARTA KARUN NYA!!" Shey berseru dengan suara nyaringnya. Teriakan perempuan itu menyebabkan perhatian orang-orang teralih pada keduanya. Aksel dan Jamal juga langsung sama-sama melihat ke arah dua sahabat itu.

Shey dan Jeje berdiri dengan memamerkan kotak cokelat yang mereka temukan. Dengan senyum bangga mengembang memamerkannya.

"Yaa, harta karun yang kami simpan ternyata sudah berhasil ditemukan oleh anggota dari kelompok berapa ini?"

MY HUSBAND TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang