MHT 69

25.6K 564 13
                                    

haloo!! makasih banyak ya yg udah doain aku huhu. udah enakan kok sekarang luv luv♥️♥️

‼️🚫 GREPE-GREPE WARNING🔥😫 FRONTAL WARNING 🚫‼️

⚠️⚠️⚠️⚠️

———

Dua sahabat itu disambut Aksel dan Jamal yang berdiri menyandar pada mobil. Salah satu di antara keduanya duduk di bagasi yang terbuka.

"Sayang," ucap Aksel menyambut sang istri dengan tangan terbuka. Tanpa aba-aba Shey menerjang laki-laki itu. Menubruk sang suami yang sampai terhuyung ke belakang.

"Huhu, baru bisa ketemu mas lagi sekarang. Baru bisa peluk-peluk. Dari pagi sibuk sendiri-sendiri mulu sih." gerutu Shey dengan bibir mengerucut. Menyebalkan sekali harus terpisah dengan mas suami tercinta. Padahal biasanya, tidak pernah se-senti pun ia jauh dengan Aksel.

Aksel memeluk erat sang istri yang langsung tenggelam dalam dekapannya. Ia juga rindu bermesraan dengan wanita kesayangannya ini.

Laki-laki itu melepaskan sejenak pelukan mereka. Mengangkat ketiak Shey membuat kaki wanita itu tidak menapak tanah. Aksel menggendong sang istri yang langsung bergelayut manja pada bahunya. Mungkin saja perempuan itu sudah merasa amat mengantuk. Terlihat dari wajah malas dan mata hampir terpejam Shey.

"Bayi saya udah mulai ngantuk pak. Bapak sama Jeje mau gimana?" ucap Aksel menepuk pelan pantat wanita yang sedang digendongnya kala mengatakan kalimat pertama.

"Seperti kata pak Aksel tadi. Jessica akan tidur di belakang. Kamu mau kan, Je?" tanya Jamal menoleh kepada sang pujaan hati.

Jeje mengangguk. 'Tidur di belakang' yang dimaksud gurunya itu pasti tempat berkasur yang tadi difotokan Aksel.

Keempat manusia itu berpencar menjadi dua grup dan berpisah ke mobil masing-masing. Shey meminta sang suami untuk tidak masuk dulu karena ingin memastikan Jeje aman.

Setelah mendapat instruksi dari lambaian tangan Jeje, perempuan itu baru meminta Aksel membawanya masuk ke dalam tempat yang ada di bagian mobil.

Bagasi tempat mereka bermalam lumayan luas. Mobil ini mulanya berisi tiga baris tempat duduk. Baris kemudi, tempat duduk tengah dan yang paling belakang. Namun tiga kursi di belakang seperti dicopot dengan sengaja. Melebarkan bagasi hingga bisa ditiduri dan untuk menyimpan barang.

"Sini mas lepasin dulu sweaternya."

Shey mengangkat tangan dengan mata terpejam. Membiarkan sang suami melucuti pakaian tebalnya.

Aksel pun melepas pakaian luar yang dikenakannya. Meninggalkan kaos lengan pendek yang menempel pada tubuhnya.

Laki-laki itu membelai wajah sang istri dengan senyum. Wajah mengantuk Shey benar-benar lucu di matanya. Wanita muda itu terlihat begitu menggemaskan.

"Udah ngantuk banget kayaknya." goda Aksel.

"Tadi siang aku tidurnya engga nyenyak tauu. Soalnya ga ada mas Aksel yang peluk. Biasanya kan kalo aku tidur siang selalu dipeluk mas." ucap Shey menunjukkan sifat manjanya yang bagai tidak bisa hidup tanpa mas Aksel tercinta.

Bibir Aksel membentuk senyum. Tangannya mengangkat Shey dan memindahkan wanita itu ke pangkuannya. Lengan Shey otomatis melingkar di leher sang suami.

"Bener sampe ga nyenyak tidurnya?"

Shey mengangguk menimbulkan gesekan hidungnya dengan dada Aksel. "Bener mass. Susah banget mau merem karena ga ada yang tepuk-tepuk pantat aku."

Bohong ini pak, bohong. Istri bapak malah tidurnya nyenyak banget kayak biasa. Bisa aja si eneng mau buat suaminya seneng.

MY HUSBAND TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang