EXTRA PART

36.6K 591 28
                                    

INI EKSTRA PART NYA YA!! PART AKHIR YANG BENER-BENER TERAKHIR DALAM BOOK INI!

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK KALIAN DI PERTEMUAN TERAKHIR KITA DENGAN AKSEL DAN SHEY💖👋

---

Hari-hari Shey di sekolah menengah atas benar-benar sudah usai. Benar-benar berhenti alias tamat. Tidak ada aktivitas lain selain di rumah. Mengurus pekerjaan rumah tangga walau tak sepenuhnya. Sebab mas Aksel sudah menyuruh seorang asisten rumah tangga untuk membantu sang istri yang sedang hamil. Sementara laki-laki itu masih sibuk mengajar di sekolah.

Beberapa bulan setelah kelulusan, perut Shey semakin membesar--tentu saja. Bahkan tak lama lagi akan melahirkan. Dengan ditemani sang suami tercinta, perempuan itu rajin memeriksakan kandungannya. Dan kata dokter, janin di dalam perut Shey tumbuh dengan baik.

Hari ini ada agenda lain. Agenda yang sudah sejak lama ditunggu-tunggu Shey. Yaitu, JEJE AKAN MENIKAH!! DENGAN JAMAL!!

"Mas Aksel tolong ambilin lipstik aku yang pink dong." Shey tengah bercermin, berucap kepada sang suami yang sedang duduk di tepi ranjang memakai sepatu.

"Di mana, yang?"

"Meja sana. Di laci nya."

Aksel berdiri menuju tempat yang ditunjukkan istrinya. Tubuh laki-laki itu sedikit menunduk menarik laci kecil yang ada di atas meja. Matanya meneliti setiap benda yang ada di dalamnya.

Ada banyak sekali tabung-tabung kecil sebesar jari telunjuk Aksel yang berserakan. Berisi seperti cairan berwarna merah muda.

"Yang mana, sayang?"

"Yang pink mas. Yang biasa aku pake."

Aksel menunduk memperhatikan setiap isi lipstik milik sang istri. Semuanya warna pink! Mana bisa ia membedakan.

Laki-laki itu pun memilih salah satu tabung yang menurutnya, warna itu kerap digunakan Shey. Diambilnya satu kemudian menghampiri perempuan yang menyuruhnya tadi.

"Ini, warnanya udah pink." ucapnya menyodorkan tabung lipstik itu kepada Shey.

Istrinya itu sedikit memutar tubuh. Memandangi barang yang ditunjukkan sang suami dengan kening berkerut. Kemudian menatap tajam Aksel yang ganti kebingungan.

"Mas Aksel hih. Ini tuh bukan pink mas!"

"Itu pink, sayang. Coba kamu liat."

"Tapi ini bukan warna yang biasa aku pake." Shey memutar tutup benda itu dan menariknya. "Tuh, warnanya menor banget. Emang mas Aksel pernah liat aku pake lipstik menor kayak gini?"

Shey memberondong sang suami dengan banyak kalimat. Sebal sekali. Laki-laki itu tidak tau warna lipstik yang sering ia gunakan. Malah mengambil warna yang jelas-jelas bukan dirinya. Lipstik salah beli itu justru menjadi pilihan Aksel.

"Iya, maaf. Mas ga tau warnanya, sayang."

"Huh." Shey bersungut-sungut meninggalkan Aksel. Mengambil lipstik yang ia butuhkan dan kembali berdiri di depan cermin.

"Tuh, warna lipstik yang aku pake kayak gini mas. Yang ga terlalu menyala. Agak natural." ucap Shey menunjukkan. Sang suami hanya mengangguk-angguk sembari meletakkan dagu di bahu perempuan itu.

"Kamu mau warna bibir natural?"

"Heem."

"Mas bisa buatnya."

"Mas punya lipstik?" tanya Shey memiringkan kepala hingga matanya bertemu dengan mata sang suami.

Aksel menggeleng. Matanya menunjuk ke bawah, diikuti Shey. Perempuan itu mendaratkan pukulan di bahu Aksel saat mengetahui laki-laki itu menunjuk bibirnya sendiri.

MY HUSBAND TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang