dobleh up biar pada semangat!! buat penyemangat nihhh
atau justru buat pengacau kalian yg lagi belajar yaa?🤔 wah maapin othor yg lagi semangat up ini
jgn lupa votmen yaa
———
Malam ini adalah malam pertama Aksel dan Shey menginap di rumah nenek. Mereka disediakan kamar yang ada di depan, sedangkan nenek dan kakek Aksel tidur di kamar belakang. Kamar itu sengaja disiapkan dan ditata untuk kedatangan mereka.
Shey menata beberapa pakaiannya dan milik sang suami di dalam lemari kayu. Hanya lemari kayu sederhana tetapi mampu menampung banyak isi.
Aksel asyik berbaring telentang di atas kasur. Memang sih kasurnya beda dengan yang berada di rumah mereka. Kasur di sini berisi kapuk, bukan spons. Tidak memantulkan orang yang tidur di atasnya.
"Di sini enak ya, mas. Ga perlu AC udah dingin dari angin." ucap Shey melepas jaket sang suami yang melekat pada tubuhnya. Tadi sempat ia kenakan untuk menutupi tubuh dari angin kencang di luar.
Aksel mengangguk. Mengode sang istri agar tidur di dadanya. Shey dengan semangat langsung melompat dan merebahkan diri di dada bidang sang suami. Memeluk Aksel yang jauh lebih besar darinya.
Tubuh keduanya tertutupi selimut. Lengan Aksel melingkari punggung Shey dan menarik wanitanya agar menempel. Menyalurkan kehangatan dengan cara lain.
Shey mengangkat tubuhnya agar sejajar dengan Aksel. Wanita muda itu agak menindih tubuh suaminya dan memeluk Aksel. Menempelkan pipinya dengan pipi sang suami. Ini adalah posisi kesukaannya.
Cup. Aksel mencuri kecupan di bibir istrinya. Shey yang sudah mulai terpejam hanya diam dan membiarkan sang suami melakukan sesukanya.
"Tidur tidur, istriku sayang. Tidur yang nyenyak, istriku cantik." Aksel menciptakan lagu dadakannya untuk menidurkan Shey. Laki-laki itu mengusap kepala sang istri agar wanitanya lebih mudah jatuh tidur. Shey yang mendengar nyanyian Aksel itu tertawa kecil. Kemudian mengikuti lirik sang suami yang menyuruhnya tidur.
Rasanya baru sedetik Shey berusaha menuruti ucapan Aksel, tiba-tiba dalam tertutupnya mata ia bisa merasakan perubahan. Wanita muda itu kembali membuka mata.
"Kok gelap, mas?" tanyanya menoleh kepada sang suami. Samar-samar wajah tampan Aksel melihat.
"Mungkin mati lampu, sayang." jawab Aksel menenangkan. Tidak mau membuat istrinya panik karena itu bisa memicu sesak napas di tengah kegelapan seperti ini. Shey dengan segera merapatkan dirinya.
Tok tok tok. Pintu kamar yang mereka huni diketuk kuat-kuat dari luar. Shey yang terkejut langsung merubah posisi menjadi menindih Aksel dan memeluknya.
"Mas, itu siapa? Aaa takut." rengeknya. Malam-malam seperti ini apalagi suasana sedang mati lampu tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar dengan brutalnya. Siapa yang tidak takut?
Aksel tidak menjawab. Hanya tangannya menepuk-nepuk punggung Shey menjawab semuanya. Laki-laki itu memberikan kenyamanan dan keamanan bagi sang istri. Apalagi lengannya yang memeluk Shey.
Guru geografi itu berdiri. Dengan tangan memegangi punggung dan pantat Shey, Aksel bangkit untuk membukakan pintu. Bisa ia rasakan pelukan sang istri di lehernya semakin erat. Juga deru nafas Shey di lehernya terasa berhembus kuat. Wanita muda itu meremat kaosnya di bagian punggung.
"Mas Aksel hati-hati ya." ucap Shey lirih.
"Iya, sayangku."
Aksel memegang kenop pintu yang ada di depannya. Memutar ke kanan untuk membuka. Karena tadi pintunya sempat ia kunci, jadi harus dua kali memutar sampai ada bunyi ceklek yang menandakan terbukanya pintu. Laki-laki itu menarik pintu ke dalam untuk melihat siapa tamu kamar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HUSBAND TEACHER
Romance⚠️21+ MATURE CONTENT AGE GAP STORY ⚠️ ❝Bekas bibir kamu manis. Rasanya saya seperti sedang berciuman langsung❞ ❝Kamu mau dicium saya?❞ ❝Ehm, kamu telanjang dada juga? Sama seperti saya?❞ ❝Olahraga sama mas ga akan sakit-sakit. Kamu tinggal diem nant...