MHT 65

26.2K 510 22
                                    

vote komen yg banyak dong biar imbang⚖️ bintang sama komen di bawah jangan dianggurin bestiee

btw, Om up ga nih? spam komen di book sebelah bisa kali biar Om Reno sama Shakira juga seneng ketemu kalian lagi😝

———

Jamal dan Jeje sudah akur. Terlihat dari keduanya yang berangkat sekolah bersama dalam satu mobil menaiki mobil Jamal. Aksel dan Shey yang masih di parkiran sekalian menunggu dua manusia dengan hubungan tidak jelas itu untuk ke kelas bersama.

"Kok udah akur aja? Pak Jamal pelet Jeje ya?" tuduh Shey menunjuk sang guru.

"Enak saja. Jeje emang suka sama saya jadi gampang luluh kalo saya bujuk." elak Jamal menyombongkan dirinya. Tetapi kesombongan laki-laki itu tidak berlangsung lama sebab bogeman langsung ia dapatkan di lengan. Dari Jeje.

"Kenapa bisa, Je?" Shey ganti bertanya kepada sang sahabat.

"Nanti aja gue ceritain." Jeje merangkul bahu Shey dan berjalan lebih depan. Meninggalkan dua laki-laki dewasa yang bersama mereka.

"Makasih, pak Aksel. Berkat bapak saya jadi bisa akur sama Jessica lagi. Makasih banyak ya pak atas sarannya kemarin." ucap Jamal menepuk bahu Aksel penuh rasa terima kasih. Suami Shey itu hanya mengangguk mengiyakan.

"Mas Aksel berarti tau ya masalahnya?! Kok ga bilang aku?" Sepertinya Shey menguping. Karena tiba-tiba saja wanita muda itu berbalik sambil berkacak pinggang. Menatap penuh kemarahan kepada sang suami tercinta.

Aksel hanya tertawa kecil. Mengangkat paksa wanitanya dan menggendong Shey di bahu layaknya karung beras. Membawa pergi perempuan itu setelah pamit kepada Jamal dan Jeje yang hanya memperhatikan mereka.

"Je, kamu mau saya gendong kayak gitu juga?"

Telinga Jeje memerah. "Apa sih! Jangan aneh-aneh deh." Gadis itu melenggang pergi meninggalkan sang guru.

Jamal mengulum senyum. "Masih malu-malu aja kamu, Je. Tunggu saya sebentar lagi, pasti saya berhasil dapetin kamu."

Di sisi lain, Aksel mengantar sang istri ke kelas wanita muda itu. Dirinya menurunkan Shey yang melengos dengan wajah kesal.

"Belajar yang bener. Yang pinter. Nanti kalo gede jadi--"

"Istrinya mas Akser." sela Shey memotong ucapan sang suami.

Laki-laki itu tertawa kecil. Mengusap kepala sang istri dengan gemas. Kepalanya celingukan sebelum mendaratkan kecupan di sana.

"Udah sana masuk."

Shey menuruti perintah Aksel setelah menjabat tangan laki-laki itu. Berjalan masuk ke dalam kelas yang masih sepi dan duduk di kursinya. Tak lama Jeje datang menyusul dengan nafas ngos-ngosan.

"Pak Aksel jalannya cepet banget tiba-tiba udah sampe sini aja. Gue sampe kelelahan ngejar kalian berdua."

Shey tertawa kecil mendengar curahan Jeje. "Lagian ngapain kamu kejar. Bukannya berduaan sama pak Jamal, mumpung sekolah masih sepi. Kan enak kalo bisa berduaan sama pacar sendiri."

"Jangan ngawur. Gue ga ada hubungan sama tuh guru." Jeje menghempaskan pantatnya di kursi dan menaruh tas di atas meja. Merebahkan kepala dengan posisi miring menghadap tembok. Membaca komik dari ponselnya.

Ponsel yang berada di genggaman Shey bergetar. Bunyi notifikasi yang berbeda, tanda sosok yang mengirim pun berbeda. Wanita muda itu memasang dering notifikasi khusus untuk mas suami tersayang.

Kepala Shey yang sedang membaca pesan dari laki-laki itu mengangguk-angguk. Menyenggol Jeje yang ada di sebelahnya.

"Nanti pulang sekolah pak Jamal ngajak jalan bareng. Kamu juga harus ikut. Kata mas, nanti kita berempat jalannya."

MY HUSBAND TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang