MHT 77

24.1K 492 15
                                    

haloo! ahahaha

maapin yaa telat up nya kebangetan. pasti pada kesel nih awokawok. salam damai teman-teman kuu muah muah😚💋 makasih banyak yg udah nungguin lopyupull💗💗

jangan lupa vote komen walau kalian sebel AHAHA! lumayan panjang nih uhuyy

E N J O Y YAAAAA
————

Malam hari pukul tujuh di kediaman Reyansyah...

Terdengar belum terlalu malam tetapi pasangan suami-istri yang menghuni rumah itu sudah mengenakan pakaian tidur. Yang satu bergambar kartun lucu, sedangkan yang lainnya mengenakan motif bergaris.

"Mas Aksel pijitin kaki aku dong."

Aksel menoleh kala mendengar permintaan dengan nada lucu dari sang istri tercinta. "Tumben minta pijitin. Biasanya kalo ga abis jalan-jalan ga mau dipijit."

Walau sedikit bingung, laki-laki itu tetap mendekat duduk di sebelah kaki Shey. Memegang kaki kiri istrinya yang terasa sedikit dingin. Efek udara kamar mereka.

"Lagi pengen aja dipijit mas Aksel."

Dengan gerakan lembut tidak ingin menyakiti kaki wanitanya, Aksel memijit kaki Shey. Gerakannya bolak-balik naik-turun menyusuri betis kecil Shey. Betis yang bahkan lebih besar lengannya.

"Celananya mas naikin ya." ucap Aksel dan diangguki sang istri. Celana panjang yang dikenakan Shey cukup mengganggu untuk proses pemijatan.

Laki-laki itu menyingkap kain kaki Shey sampai setengah betis. Kemudian lanjut memijit betis kiri perempuannya itu.

Betis bagian kiri selesai, Aksel berpindah ke kanan. Menarik kaki Shey dengan gerakan halus dan memijatnya. Istrinya itu tampak menikmati dengan mata yang mulai terpejam.

Lima belas menit Aksel mengeksekusi kedua kaki Shey. Tepat saat pergerakannya berhenti, perempuan itu kembali membuka mata.

"Badannya sekalian juga ga?"

Shey berpikir sejenak. Kemudian mengangguk mengiyakan.

Aksel memindahkan pantatnya untuk duduk di dekat perut sang istri. Tangannya menggapai lengan perempuan itu dan mulai memijatnya.

"Pantes aja kalo mas ewe gampang lemes. Tubuh kamu aja kecil gini." Laki-laki itu mengangkat lengan Shey yang sama kecilnya dengan betis perempuan itu. Sepertinya tubuh Shey memang diciptakan dengan ukuran mini mini.

"Gampang lemes tuh bukan karena akunya kecil. Tapi karena penis kuda mas Aksel yang besar banget. Trus kerasnya minta ampun, makanya bisa nusuk kuat dan buat orang lemes." balas Shey dengan tatapan sinis tidak terima.

Aksel dibuat tertawa oleh jawaban istrinya itu. Sebutan penis kuda bagi miliknya terdengar sangat lucu.

Baru lengan kiri yang selesai dipijat. Shey langsung menyodorkan tangan kanan. Masih dengan lembut dan tanpa tekanan berarti Aksel memijatnya.

Shey diminta tengkurap setelah itu. Sebab tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, perempuan itu pun menuruti ucapan sang suami. Tengkurap menyuguhkan punggungnya untuk target pijat Aksel selanjutnya.

"Mas Aksel kayaknya harus jadi tukang pijit deh. Pijit aku aja rasanya enak banget." Shey hampir dibuat menitikkan air liur karena nikmatnya pijatan mas suami.

"Nanti mas jadi sentuh-sentuh cewe lain. Emang kamu rela?"

"Pijitnya cowo aja. Sama orang tua. Engga boleh cewe cewe. Nanti centil sama suami aku."

Aksel tertawa kecil. Istrinya dengan keposesifan perempuan itu benar-benar lucu. Apalagi gaya cemburu Shey yang seperti anak kecil. Membuatnya ingin mengurung wanita itu untuk dirinya sendiri.

MY HUSBAND TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang