MHT 83

23.2K 483 41
                                    

telat lagi telat lagi gara-gara si othor lelet

kayaknya othor mau ganti jam update deh. karena sekarang udah mulai hari aktif, alias udah ga liburan lagi, jadi othor mau up malem-malem aja. atau se-selesainya part, maka akan langsung othor up hari itu juga. kayak sekarang ini nih, yang baru selesai dan baru up. hehe maapin yaaa😚💖

maapin juga kalo ga nyambung karena yg nyambung cuma hatiku sama hatinya Jon Jon😋😛

jadi kesimpulannya apa othor?
: yaa ga ada. cuma biar kalian ga terlalu nunggu karena digantungin kayak jemuran oleh othor budiman ini muahh💋

VOTE KOMEN JANGAN LUPA!! ENJOY ANJAYYY

———

Percepat saja, hari ini ujian akhir sekolah dilakukan oleh seluruh murid SMA. Termasuk SMA Budi Utomo tempat Shey bersekolah.

Pagi-pagi sekali, Shey bangun. Mas suami juga turut bangun. Mereka benar-benar menyiapkan sungguh-sungguh acara penting sebelum kelulusan istri Aksel itu.

"Sayang, sarapan dulu ya. Nanti jangan lupa minum air yang banyak. Ada anak kita di perut kamu." pesan Aksel saat keduanya menuruni tangga. Tangan laki-laki itu bergerak naik-turun mengusap perut sang istri. Hangat.

Shey hanya mengangguk mengiyakan.

"Kalo nanti ga bisa ngerjain, yaudah gapapa. Jangan terlalu dipaksa untuk mikir. Mending kalo kamu jawab asal dan yang penting selesai. Ga perlu takut kalo nanti ga dapet kerja atau gimana. Hidup kamu udah mas tanggung. Jadi mau gagal pun ga masalah."

"Ih, masa gitu. Aku tetep mau dapet nilai yang bagus lah. Biar sama kayak suami aku. Masa suaminya pinter dan guru, tapi nilai istrinya jelek." balas Shey bersungut-sungut.

Walau ia tau, hidupnya ke depan akan ditanggung mas suami, namun masih ada keinginan untuk menggapai kesuksesan. Agar tidak sia-sia ia menghabiskan waktu tiga tahun untuk bersekolah di sekolahnya selama ini.

Aksel hanya tertawa menanggapi balasan sang istri. Istrinya yang keras di kepala namun lembut di dada. Eh,

Keduanya berangkat setelah menyantap makan pagi. Keadaan sekolah tidak seramai biasanya. Sebab adik-adik tingkat Shey diliburkan. Lebih tepatnya dilakukan pembelajaran dari rumah agar tidak mengganggu kelas dua belas yang sedang melaksanakan ujian.

Tidak seperti biasa, di mana Aksel akan menurunkan sang istri di halaman sekolah, kali ini laki-laki itu membawa Shey sampai parkiran. Yang biasanya juga tidak ia lakukan karena banyak siswa-siswi yang nongkrong di sana.

Di tempat parkir mobil itu, sudah ada mobil yang amat mereka kenali sebagai mobil Jamal. Sang pemilik dan seorang gadis sedang berdiri di luar mobil tampak menunggu seseorang. Atau mungkin sepasang orang.

Shey keluar terlebih dahulu menghampiri sahabat dan gurunya itu.

"Tumben pagi banget berangkatnya. Biasanya aku udah tiduran di kelas kamu belum dateng." ucapnya.

"Biasalah. Nih bapak-bapak tua yang maksa gue buat berangkat lebih awal. Katanya karena gue hari ini ada ujian." jawab Jeje melirik pria tampan yang berdiri di sebelahnya.

Jamal hanya tersenyum menanggapi ucapan pujaan hatinya itu.

Tak lama Aksel datang bergabung dengan ketiganya. Laki-laki itu membawa plastik sedang dan menyerahkannya kepada dek istri.

"Mas bawain roti. Kalo nanti laper, kamu tinggal makan. Ada minumnya juga, jangan lupa diminum." ucap guru geografi itu membuat Shey menganga.

"Astaga, mas. Aku bukan mau pergi ke luar kota loh sampe harus dibawain bekal gini."

MY HUSBAND TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang