Shinichi dan Koizumi melangkah keluar dari ruangan itu dimana Shinobu sedang menunggu di luar selagi memasang tatapan yang sangat datar.
Shinichi memberikan penjelasan kecil padanya bahwa di dalam ruangan itu mereka tidak melakukan apapun, Koizumi sendiri menyetujuinya dengan ekspresi yang terlihat sangat mengancam padanya itu.
Walaupun dia menjelaskannya dengan cara apapun itu, tanda ciuman yang membekas pada leher serta tubuhnya itu tidak bisa berbohong sama sekali.
Shinobu hanya bisa menghela nafasnya karena dia baru saja mempertemukan dua hewan yang memang sudah tidak bisa menahan nafsu birahi mereka.
"Ya, ya, ya, terima kasih kembali."
""Hah?""
Shinobu menjentikkan jarinya sampai menyingkirkan semua bekas ciuman pada tubuh Shinichi dan juga Koizumi agar keduanya tidak menarik perhatian siapapun.
Mereka tidak menyadari apapun, dan tentunya Koizumi merasa kecewa ketika melihat tanda yang dia berikan pada Shinichi telah hilang dengan sangar cepat.
"Mengenai Gladiator ini, aku tidak akan menjadi seseorang yang bisa dibilang menyebalkan dengan menyatukan kalian ke dalam arena itu."
"Intinya adalah kalian harus bisa bertarung sampai berhadapan dengan beberapa Champion yang pernah menjadi pemenang dalam arena Gladiator ini."
"Aku akan menentukan keberhasilan kalian dengan melihat performa pertarungan kalian dalam arena ini."
"Bisa dibilang Koizumi sudah memuaskan diriku dalam segi apapun itu, yah, memang tidak diragukan lagi versi lain dari Kakakku ini yang sudah mahir dari kecil dalam pertarungan adil."
Koizumi tidak merasa senang sama sekali karena dia tak menginginkan pujian apapun dari seseorang yang sudah memperbudak dirinya bersama Shinichi untuk mengikuti Gladiator.
Shinichi menunjuk ke arah Diablo, "Bisakah kau juga tidak mengajak dirinya ke dalam arena yang sama dengan kami?"
"Kenapa...?"
"Dia adalah salah satu rekan kami." Shinichi melirik ke arah Koizumi.
"Dikarenakan Diablo adalah teman baik Kuro... dia sendiri yang bilang bahwa ia membutuhkan dirinya untuk ke depannya."
"Sejauh ini juga Diablo sudah tidak memedulikan keinginannya yang dulu karena dia hanya ingin satu gadis bodoh itu."
"Hinoka ya..." Shinichi memegang dagunya sendiri.
"Jika Diablo ingin membunuh dia maka tak jadi masalah."
"Oi!" Shinichi sontak kaget ketika mendengar Koizumi membiarkan Diablo untuk membunuh sepupunya sendiri.
Shinobu mengangguk, "Kalau begitu... sudah saatnya kau mengganti pakaian, Shinichi."
"Baiklah." Shinichi mulai memeriksa setiap perlengkapan yang ada selagi ditemani oleh Shinichi dimana ia membantu dirinya untuk memilih.
"Pertarungan Gladiator yang sudah aku alami sebanyak dua kali dalam dunia ini bisa dibilang biasa selama kamu memiliki pengalaman."
"Yah, tidak perlu diherankan sama sekali untuk suamiku yang sudah pastinya mahir."
"Tetapi aku tidak mengharapkan dirimu untuk mengatasi semua itu dengan sempurna sampai tidak terluka atau tumbang karena dikepung oleh mereka."
"Kepung? Jadi seperti pertarungan Battle Royale atau semacamnya...?"
"Bisa dibilang begitu, hanya saja pertarungan pertamamu itu akan diawali dengan satu lawan satu hingga seterusnya arena akan dipenuhi dengan banyak sekali orang yang menginginkan harta itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder III
FantasySetiap dunia gelembung memiliki keunikannya masing-masing dalam segi sejarah dan juga cerita yang terkandung dibalik semua itu. Namun, hampir semua dunia gelembung sudah dipastikan akan memiliki beberapa masalahnya tersendiri yang sebagiannya dipast...