Sore hari telah tiba, kamar Koizu saat ini sedang dikunjungi oleh Shinichi dan juga Koizumi dimana keduanya memutuskan untuk memeriksa keadaan yang sedang dirasakan olehnya itu.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Shinichi.
"Maaf sudah membuatmu khawatir, Shinichi..." Jawab Koizu yang terlihat bersalah karena dia sudah membuat banyak sekali orang mengkhawatirkan dirinya itu.
"Dengan istirahat sebentar pastinya kesembuhan akan aku peroleh dengan sangat cepat." Koizu masih bisa memperlihatkan senyuman cerahnya itu.
"Begitu ya." Shinichi tersenyum lalu ia menundukkan kepalanya selagi memasang tatapan yang khawatir.
Koizu juga ikut mengkhawatirkan dirinya itu, "Ternyata menjadi seorang putri itu tidak begitu mudah karena mereka pastinya akan mengincar dirimu demi bisa membuat seorang pangeran lengah."
"Ya, mereka benar-benar tahu kelemahan terbesarku."
"Padahal aku sudah meminta Mama dan Lala untuk merahasiakannya dari kamu agar kamu tidak khawatir, Shinichi."
"Shinichi..." Koizu memegang erat tangannya sendiri selagi memperlihatkan tatapan yang sangat khawatir.
"Maaf karena tidak memberitahumu selama ini."
"Dari awal aku sudah tidak merasa enak badan hingga diriku mampu menyembunyikan semua itu dari keluargaku sendiri."
"Itulah alasan kenapa aku tidak pernah datang padamu dengan sikap yang bisa dibilang cerah dan bersemangat."
"Semua itu karena diriku yang terlalu lelah sampai tak bisa melakukan apapun kecuali bersembunyi untuk menyembunyikan semua hal yang mengerikan ini."
Shinichi mengangkat kedua alisnya lalu ia menurunkannya kembali, "Tidak apa-apa."
"Bagaimana keadaan kerajaannya?" Tanya Koizu untuk memastikan.
Shinichi memaksakan sebuah senyuman karena dia sendiri harus tetap bersikap kuat sebagai seorang pangeran yang bertanggung jawab, "Semuanya sudah berjuang keras."
"Tapi, jika terus seperti ini..."
"...akan sangat mustahil mencapai jumlah yang dapat melampaui rekor tertinggi kerajaannya." Jawab Shinichi selagi memperlihatkan tatapan yang sangat khawatir.
"Begitu ya." Koizu tetap bersikap positif dengan tersenyum.
Senyuman itu mulai mengingatkan dirinya pada Koizumi yang asli dimana dia kebetulan sedang berada di sebelahnya selagi memperlihatkan senyuman yang sama demi menyingkirkan rasa khawatir berlebihan itu.
Shinichi memasang tatapan yang terlihat bersalah seketika sampai dia tidak tahan melihat wajah cerah mereka yang dipaksakan, "Kenapa...?"
"Kenapa kalian bisa setenang itu!?" Tanya Shinichi yang mulai menaikkan suaranya itu.
"Jika aku gagal maka kau akan..." Shinichi langsung tidak bisa melanjutkan pembicaraannya itu karena dia sendiri tahu mereka harus bersikap tenang setiap saat demi menyingkirkan stres.
Koizu tersenyum ikhlas, "Benar juga ya..."
"Aku takkan bisa bertahan."
"Kalau begitu..." Shinichi awalnya ingin berbicara tetapi Koizu memotongnya dengan sebuah perkataan.
"Meskipun begitu..."
"...aku takkan menyerah sebelum mencobanya."
"Tadi aku sudah bilang keadaan kita sekarang, 'kan?"
"Kenapa kau percaya pada keajaiban yang mungkin takkan pernah terjadi?"
"Kita tidak hidup dalam cerita yang dapat memberikan akhir bahagia, kau tahu." Ucap Shinichi yang terlihat pasrah karena dia sendiri tahu dirinya akan terkena kutukan yang tak jauh dari kegagalan itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder III
FantasySetiap dunia gelembung memiliki keunikannya masing-masing dalam segi sejarah dan juga cerita yang terkandung dibalik semua itu. Namun, hampir semua dunia gelembung sudah dipastikan akan memiliki beberapa masalahnya tersendiri yang sebagiannya dipast...