Chapter 2580 - Aku tetap Gagal

7 3 2
                                    

Shinichi melihat kepergian mereka bertiga dimana ia menyaksikan Haruka yang menangis tersedu-sedu sampai Koizumi sendiri memberanikan diri untuk memeluk dirinya.

Walaupun perasaannya saat ini sedang campur aduk, setidaknya ia harus melakukan yang terbaik demi bisa menenangkan Ibunya sendiri karena dia akan kehilangan satu-satunya anak yang ia miliki.

"Pangeranku..." Koizu memegang erat kedua tangan Shinichi dimana keduanya mulai saling bertatapan.

"Terima kasih banyak..."

"Sama-sama." Shinichi menundukkan kepalanya.

"Kamu terlihat sedih..."

"Benarkah?"

"Ya."

"Biasanya, kamu akan berkata 'Tenang saja, ini mudah," atau semacamnya." Koizu mulai memperagakan bagaimana Shinichi selalu bertingkah setiap harinya.

Shinichi tidak mengalami perubahan sikap atau ekspresi apapun ketika Koizu berbicara seperti itu karena dia sendiri sudah tahu kegagalan selanjutnya tidak akan bisa hilang.

Koizu menatap Shinichi selagi memperlihatkan senyuman yang terus diperlihatkan hingga ia sudah tidak bisa mempertahankan ekspresinya yang mencoba untuk tetap tenang dan bahagia.

Pertahanan yang terpasang pada wajahnya itu mulai pecah sedikit demi sedikit hingga kedua matanya berkaca-kaca sampai ia mencoba untuk menahan tangisannya itu.

"Sejujurnya..."

Shinichi merasakan tangannya bergetar karena pegangan tangan yang diberikan oleh Koizu, dia sendiri mengangkat kepalanya untuk melihat wajah sedih istrinya dari dunia lain.

"Aku... tak ingin hal ini terjadi." Ucap Koizu dimana kedua matanya meneteskan banyak sekali air mata pada tangannya sendiri.

"Padahal aku baru saja bertemu dengan pangeran yang selalu aku impikan..."

"...menerima perasaan yang benar-benar baru kepada pangeran itu sendiri."

"Dan menghabiskan waktu satu tahun ini bersama dengan semuanya..." Koizu mulai menangis tersedu-sedu sampai ia sudah tidak bisa melakukan apapun demi bisa bertahan.

Dia sendiri tahu bahwa jika ia hidup lebih lama maka ia hanya akan menyaksikan banyak sekali masalah yang sangat mengerikan dan mengerikan hingga dirinya gugur dengan cara yang sangat tragis.

"Padahal malam ini aku melihat sebuah keajaiban...!"

Koizu memperlihatkan ekspresi tangisannya itu yang benar-benar menusuk untuk Shinichi karena ingin dapat mengingat wajah dari istri aslinya juga.

Tangisan mereka benar-benar menyedihkan karena semua itu dihasilkan secara langsung dari seorang gadis yang berharga diri tinggi hingga mereka sendiri selalu bersikap kuat setiap saatnya.

Shinichi memasang tatapan yang terlihat kaget karena dia sendiri merasa semakin bersalah karena tidak bisa melakukan apapun, "Aku tak ingin melupakan semuanya hanya dalam beberapa menit lagi!"

Shinichi mulai mempertahankan ekspresi kuatnya itu karena dia sendiri tidak mau menangis di hadapan seorang putri yang menganggap dirinya sebagai pangeran sempurna.

Koizu menangis tersedu-sedu sampai dia langsung dipeluk oleh Shinichi dengan sangat erat agar bisa menenangkan dirinya serta memenuhi harapan terakhirnya itu.

"Saat ini..."

"...hanya inilah yang bisa pangeranmu lakukan untukmu. Menyedihkan sekali bukan...?"

"Aku senang sekali..." Koizu menutup wajahnya pada dada Shinichi lalu ia melepaskan tangisan yang sangat keras karena sudah tidak bisa melakukan apapun.

Yuusuatouri: Founder IIITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang