Shinichi melipatkan kedua lengannya itu selagi memperhatikan semua pasukannya yang sedang berlatih saat ini dimana dia tidak melihat semangat yang begitu murni dari mereka.
Jika dipikirkan kembali, mereka semua tidak ingin mencoba dengan sungguh-sungguh mungkin karena kerajaan itu sudah memiliki banyak sekali kemajuan dalam segi ekonomi serta perlengkapan yang digunakan untuk berperang.
“Sepertinya kita memang membutuhkan beberapa kesatria yang berbakat agar bisa mencerahkan mereka semua dengan baik.” Ucap Shinichi kepada Rokuro.
“Tetapi sepertinya mereka tidak semangat Dikarenakan tidak pernah ada lawan asli yang dapat mereka lawan, mengerti?” Tanya Rokuro.
Shinichi langsung tercerahkan dengan ucapannya itu, “Ayah ada benarnya juga. Mereka memang harus dilepaskan ke dalam medan tempur untuk memperlihatkan kemampuan mereka yang terus ditahan.”
“Ya, kita lakukan invasi menuju pertambangan itu setelah melihat seberapa banyak pasukan baru yang pantas memenuhi kualifikasinya.”
“Wawancara akan dimulai pada pukul jam satu siang. Untuk sekarang kita pikirkan suatu cara agar bisa memenangkan perang yang pertama melawan kerajaan lain.”
“Kerajaan yang tidak memiliki informasi apapun karena kemungkinan kerajaannya itu terhitung berlebihan melainkan sederhana atau biasa saja.”
“Tetapi kita sendiri tidak tahu seberapa kuat militer yang dimiliki oleh mereka.” Shinichi melangkah masuk ke dalam ruang wawancara untuk melihat beberapa pembantu yang sedang membersihkan seisi ruangan
“Wa---“ Koizumi tak sengaja menjatuhkan es krim miliknya karena dia tak menyangka wawancara akan datang secepat itu.
Padahal dia belum melihat pertanda dari kedatangan Shinobu yang dapat membantu untuk memundurkan kehamilannya itu karena dia sekarang sudah terpengaruh dengan rasa mengidam yang berlebihan.
Kebanyakan yang diinginkan olehnya adalah makan dan makan sampai jadwal terlatihnya itu selalu dihambat dengan jam istirahat miliknya sendiri yang tak bisa diatur karena sedang mengidam.
“Ada apa? Apa ada masalah?” Tanya Shinichi pada Koizumi.
“Tentu saja! Saat ini aku sedang ingin mengidam sesuatu yang lebih enak dari hatiku sendiri...”
“...bagaimana jika tiba-tiba aku tak sengaja mengatakan hal aneh seperti betapa mencintainya diriku pada---“ Koizumi menutup mulutnya secepat mungkin karena dia tidak ingin mereka semua mendengarnya.
Shinichi menatap tingkah laku Koizumi semakin hari semakin aneh sampai dia sendiri tidak menyangka kehamilan dapat mengubah gadis Legenda separah ini.
“Apakah kamu baik-baik saja...?” Tanya Shinichi yang mulai mendekati dirinya itu.
“Bilang aku sedang sakit!”
“Atau aku akan memberitahumu---“ Koizumi merasa mual seketika sampai dia mulut menutup mulutnya sendiri dengan tangannya agar ia tidak sembarangan berbicara lagi.
Koizumi berniat tidak mengikuti wawancara itu, tetapi dia baru saja ingin bahwa mimpi yang dirasakan olehnya itu bisa saja terjadi hingga ia tidak akan membiarkan Shinichi terpengaruh dengan wanita lain.
“Ya sudah, aku tidak memaksa dirimu untuk ikut juga sih.”
“Tidak, Shinichi! Aku ingin ikut! Aku sangat-sangat ingin ikut!” Koizumi mengubah pikirannya dengan sangat cepat sampai Shinichi memasang tatapan heran seketika.
Koizumi melebarkan matanya ketika melihat banyak sekali wanita kesatria yang mulai mengantre di hadapan ruangan wawancaranya hingga dirinya langsung mendekati Shinichi secepat mungkin agar dirinya tidak melirik ke arah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder III
FantasíaSetiap dunia gelembung memiliki keunikannya masing-masing dalam segi sejarah dan juga cerita yang terkandung dibalik semua itu. Namun, hampir semua dunia gelembung sudah dipastikan akan memiliki beberapa masalahnya tersendiri yang sebagiannya dipast...