Koizumi tidak bisa ikut dengan Shinichi saat ini dikarenakan dirinya yang teralihkan oleh kedua orang tuanya yang sedang menangis.
Tangisan mereka benar-benar nyata dan mengandung banyak sekali kesedihan hingga Koizumi hanya bisa diam selagi mengusap lengannya sendiri.
Koizumi tidak bisa mengeluarkan perkataan apapun karena dia sendiri merasa seperti melihat sebuah pandangan dimana dirinya gugur sampai gagal dalam melakukan perjuangannya itu.
Rokuro memutuskan untuk mengubur putrinya itu di belakang istana dimana ia didampingi oleh Haruka bersama beberapa orang yang sudah berjuang keras demi keselamatan dirinya.
Shun dan yang lainnya ada di sana dimana mereka memutuskan untuk melakukan upacara pemakaman dimana mereka sempat mempertanyakan keberadaan Shinichi.
Namun, jawaban yang mereka terima dari Koizumi adalah Shinichi akan kembali ketika dia baru saja selesai merenungkan diri atas segala kesedihan yang selama ini dia rasakan.
Karena itulah mereka semua tetap melanjutkan pemakaman itu tanpa adanya Shinichi dikarenakan mereka semua juga peduli padanya yang pasti sudah kelelahan hingga sekarang dia telah kehilangan salah satu tuan Putrinya.
Pemakaman itu berjalan selama beberapa menit dimana Rokuro dan Haruka lah yang mengubur peti dari anak mereka sendiri dimana air mata mereka tidak bisa dikontrol sama sekali.
Keduanya sangat menyayangi putri satu-satunya yang sangat polos dan juga ceria sehingga mereka merasa gagal sebagai orang tua yang tak bisa melakukan apapun demi putrinya sendiri.
Koizumi yang sedang berdiri di belakang mereka hanya bisa diam lalu ia melihat yang lainnya mulai pergi satu per satu dikarenakan pemakamannya telah selesai.
Dia hanya bisa di sana tanpa melakukan apapun kecuali merenung kematian dirinya sendiri dari dunia lain selagi menyaksikan kesedihan kedua orang tuanya itu.
Jika dipikirkan kembali Koizumi seperti berada di dalam sudut pandang alternatif seperti apa yang akan terjadi jika semisalnya dia gugur dalam peperangan atau mungkin pertarungan.
Mungkin reaksi seperti itulah yang akan diperlihatkan kedua orang tuanya sampai membuat Koizumi terdiam seketika, "... ..."
"Nasib yang berbeda..." Koizumi menatap perutnya sendiri lalu ia mengingat dengan jelas kematian dari kedua orang tuanya.
Kematian itu membuat dirinya sadar betapa menyakitkan dan menyedihkannya kehidupan itu sampai dia harus terus berjuang sebagai gadis yang mementingkan harga diri keturunannya sendiri.
Suara tangisan mereka langsung memaksa tubuh Koizumi untuk bergerak dengan sendirinya hingga kedua kakinya itu melangkah ke depan dengan sendirinya.
"Ibu... Ayah..." Itulah yang dikatakan oleh Koizumi kepada mereka berdua dimana Rokuro dan Haruka langsung melebarkan mata mereka untuk melirik ke arah Koizumi.
Koizumi memasang ekspresi yang terlihat sedih lalu ia menundukkan kepalanya, "Aku turut berduka cita atas kepergiannya diriku dari dunia lain..."
"...jika bisa... seandainya saja... atau mungkin..." Koizumi mendadak tidak bisa mengatakan sesuatu yang sedang dia pikirkan saat ini.
Dengan menenangkan kedua orang tuanya yang menangis tersedu-sedu seperti itu, dia ingin memberikan bantuan kecil seperti mengulurkan kedua lengannya agar ia bisa memeluk mereka berdua.
Pelukan yang secara tidak langsung berasal dari putri mereka sendiri tetapi dari dunia lain, dan tentunya tidak ada perbedaan apapun karena keduanya memiliki kemiripan yang sangat jelas dari penampilan dan warna rambut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder III
FantasySetiap dunia gelembung memiliki keunikannya masing-masing dalam segi sejarah dan juga cerita yang terkandung dibalik semua itu. Namun, hampir semua dunia gelembung sudah dipastikan akan memiliki beberapa masalahnya tersendiri yang sebagiannya dipast...