"... ..."
"Aku sangat mencintai, Shinichi..."
"...perasaan ini tidak akan pernah bisa disingkirkan sama sekali."
"Bahkan dia sudah dimiliki oleh seseorang... aku ingin memiliki dirinya juga."
Yuffie membuka kedua matanya pelan-pelan dimana ia dihadapi dengan suatu momen yang begitu penting bagi dirinya ketika Shinichi terluka.
Luka-luka yang diterima olehnya itu berasal dari perjuangan terbesarnya ketika ia menghadapi Shira dan juga Brimgard yang sudah menghancurkan dunianya itu bersama keluarganya.
Shinichi membiarkan Yuffie duduk di hadapannya selagi menjahit lubang-lubang kecil itu, rasanya bisa dibilang cukup menyakitkan dimana kedua tangannya langsung melakukan gerak-gerik aneh.
"Agh..."
"Aku kira kamu takkan merasakan tusukan kecil seperti ini."
"Masih terasa menyakitkan."
Setiap jahitan yang berhasil dilakukan oleh Yuffie hanya membuat Shinichi kesakitan hingga memicu amarahnya.
"Arrgghh...!"
"Santai. Tenangkan dirimu."
"Masih banyak sekali lubang yang harus ditutup." Ucap Yuffie yang baru saja selesai menjahit semua lubang pada bagian perutnya.
"Yuffie...!" Shinichi menghantam kasur dengan ekspresi kesal.
"Tenang!"
"Jangan mengulangi perkataan itu beberapa kali padaku, Yuffie...!!!" Shinichi langsung turun dari kasur itu selagi menatap Yuffie dengan ekspresi kesal.
"Bagaimana bisa aku tetap tenang dalam keadaan seperti ini!?"
"Resolusi yang aku lakukan tetap menginjak kegagalan yang cukup parah...!"
"... ..."
"Walaupun Shinichi sudah menerima banyak sekali kegagalan, dia tetap tidak bisa mengetahui apa arti dari kata menyerah itu sendiri."
"Dia... dia selalu saja memperlihatkan frustrasinya itu beberapa kali bahkan dia juga bisa bersikap lemah lembut dengan menangis tanpa harus memedulikan siapa dirinya sebenarnya."
"Itulah yang sangat aku cintai dari Shinichi..."
"...dia mau mengakuinya. Dia tidak merasa malu untuk memperlihatkan semua itu karena ia sendiri bukanlah pria sempurna yang selalu berlagak kuat dalam keadaan apapun itu."
"Bagaimana bisa aku tetap tenang dalam keadaan apapun, hah!?"
"Lagi pula aku memiliki batasanku tersendiri dari segi pikiran, kesabaran, dan perasaan."
"Kenyataan pahitnya adalah aku seharusnya tidak ditabrak dengan hal berlebihan seperti ini hanya karena pengaturan yang telah dilakukan oleh para bajingan itu!"
"Semuanya terus mengganggu satu per satu bahkan di saat kelahiran diriku yang dicegah dengan paksaan penuh kebodohan!"
"Masalah dari Argantak sendiri sudah memberikan diriku trauma sampai menyedot segala kekuatan yang aku miliki dari Chronicus Dominance."
"Yang aku bunuh hanyalah Avatar nya, dan yang asli ada di atas sana menunggu diriku sebagai target yang akan dimusnahkan karena sudah menghancurkan tubuh palsunya!"
"Sebelum masalah Argantak muncul juga aku harus ditabrak dengan banyak sekali halusinasi yang memiliki kaitan dengan Horror."
"Semuanya terasa begitu mengerikan dimana mentalku sendiri yang diasah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder III
FantasySetiap dunia gelembung memiliki keunikannya masing-masing dalam segi sejarah dan juga cerita yang terkandung dibalik semua itu. Namun, hampir semua dunia gelembung sudah dipastikan akan memiliki beberapa masalahnya tersendiri yang sebagiannya dipast...