"Belakangan ini kau marah-marah terus." Ucap Shun yang baru saja memasuki ruangan Shinichi dimana dia langsung menghantam meja kerjanya itu.
"Aku tahu!" Jawab Shinichi juga bernada sangat keras sampai Shun sudah menantikan hal seperti itu akan terjadi.
"Tapi, tetap tenang pun takkan membantu kita mencapai tujuan kita!"
"Apa hasil dari marah-marahmu itu?" Tanya Shun yang terlihat mengkhawatirkan keadaan Shinichi karena dia jarang sekali marah-marah seperti itu.
"Semuanya sudah berjuang keras." Rokuro ikut berbicara dimana dia ikut dengan Shun untuk membicarakan sesuatu kepada Shinichi.
"Hmph. Hal itu sudah jelas." Shinichi tersenyum arogan.
Shun seketika terbawa emosi dimana ia langsung mengerutkan dahinya, "Tapi usaha tanpa membuahkan hasil tidak ada artinya."
"Bukankah kau sendiri yang bilang kalau kau akan melakukan apapun untuk membawa..."
"...satu pengunjung tambahan kemarin?"
"Ya, dan berpegang pada pemikiran seperti itu masih belum cukup!" Teriak Shinichi sampai kalungnya itu langsung ditarik oleh Shun yang sudah menyiapkan tinjunya itu.
"Kau ini...!"
"Shun!" Rokuro terlihat kaget ketika melihat Shun yang ingin sekali memukul Shinichi dimana ekspresinya saat ini terlihat tenang.
"Meskipun kerajaan ini dikuasai oleh mereka, para pengunjung baru masih bisa memulai hidup baru dimana pun itu."
Shinichi mengerutkan dahinya kesal, "Bagaimana dengan kalian para penduduk asli dari kerajaan ini bersama dengan Koizumi kecil yang sedang dikutuk...?"
Shun terdiam seketika dimana ia langsung melepas Shinichi karena tidak bisa melakukan apapun karena perkataannya itu yang mengandung banyak sekali fakta.
Shun pergi meninggalkan ruangan itu tanpa mengatakan apapun hingga membuat Shinichi terdiam seketika dimana ia langsung memasang tatapan yang dipenuhi amarah dahsyat sampai giginya ia rapatkan.
...
...
Shinichi berbaring di atas pangkuan Koizumi selagi memasang tatapan yang terlihat kelelahan karena dia sepanjang hari berpikir dan mencari solusi terbaik.
"Aku lelah..."
"Pekerjaan semakin sulit?" Tanya Koizumi yang mulai mengusap kepala Shinichi pelan-pelan.
"Yah, banyak yang terjadi."
"Apakah suamiku... Ryuusaku Shinichi sang Alpha Conqueror akan menyerah di titik ini?" Koizumi mulai meraba kedua pipi suaminya itu.
"Tidak mungkin..."
"Aku tidak berani mencoba sesuatu yang dinamakan sebagai menyerah, dan aku sudah berjanji hal itu dengan nyawaku sendiri."
"Semua tantangan ini hanya akan memberikan diriku keuntungan yang lebih luas dimana aku akan memanfaatkan semuanya dengan baik."
"Aku, Ryuusaku Shinichi, akan berjuang!"
Koizumi tersenyum lega mendengar hal itu dari Shinichi karena dia sendiri tahu suaminya takkan berhenti semudah itu hanya karena dia masih belum menemukan solusinya.
Keesokan harinya, Shinichi berjuang keras selama 24 jam penuh dimana pada malam hari ia memutuskan untuk beristirahat di atas kursi selagi menatap langit-langit yang begitu hitam dengan bintang penuh cahaya.
"Masih terlalu cepat bagimu duduk termenung seperti melihat akhir dari dunia ini." Shun mulai berbicara di hadapan Shinichi yang sedang melamun.
Shinichi melihat Shun yang melempar sebuah kaleng ke arahnya dimana ia langsung mengambilnya, dia melihat Kakeknya dari dunia lain itu mulai duduk di sebelahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder III
FantasiSetiap dunia gelembung memiliki keunikannya masing-masing dalam segi sejarah dan juga cerita yang terkandung dibalik semua itu. Namun, hampir semua dunia gelembung sudah dipastikan akan memiliki beberapa masalahnya tersendiri yang sebagiannya dipast...