Koizumi melahirkan diri menuju tempat yang sangat sepi dengan kedua mata berkaca-kaca karena perasaan sedihnya itu sudah bergejolak sangat tinggi hingga tak bisa ditahan dengan apapun itu.
Ditambah lagi dia tidak bisa menghadapi dua versi lain dari Ibunya itu secara bersamaan di dalam dunia gelembung itu.
Pelarian yang dilakukan olehnya itu membawa dirinya ke tempat yang bisa dibilang sedang dalam pembangunan, dan kebetulan tidak ada satupun orang yang sedang mengerjakannya karena sedang beristirahat.
Koizumi bersandar pada tembok di belakangnya itu dengan ekspresi yang terlihat sangat pucat dan putus asa karena dia mengingat kembali kematian Ibu yang benar-benar bisa dijadikan sebagai penyesalan terbesarnya.
Dia sendiri benar-benar memperlakukan Ibunya dengan cara yang kasar dulu hingga ia tidak bisa memaafkan dirinya sama sekali.
Pada akhirnya, kedua matanya itu yang berkaca-kaca mulai mengeluarkan air mata yang mengalir deras pada pipinya itu.
Wajah Koizumi terlihat biasa saja karena dia masih bisa menahan emosi sedihnya itu yang terpampang pada wajahnya.
"... ..."
"Hei." Panggil Shinichi yang melangkah dari belakang Koizumi lalu berdiri di hadapannya itu.
Koizumi langsung menghapus semua air matanya itu dengan kedua lengannya dimana Shinichi tetap masih bisa melihat kesedihan yang sedang dia sembunyikan dari suaminya sendiri.
Tetap saja Koizumi tidak akan bisa menyembunyikan semua itu karena dia masih memikirkannya, "Aku di sini..."
"...tidak perlu bersedih. Kita pasti akan menemukan solusi yang terbaik untukmu ke depannya." Shinichi mengulurkan kedua lengannya itu.
Koizumi berhenti mengusap kedua matanya itu lalu ia menatap Shinichi dengan tatapan yang terlihat begitu sedih hingga Shinichi merinding ketika melihat secara jelas wajah istrinya ketika menangis.
Dia menyebut nama Shinichi begitu pelan lalu ia memeluk suaminya itu dengan sangat erat hingga mulutnya itu melepaskan teriakan penyesalan yang sangat keras.
Suaranya sempat tertahan oleh Shinichi karena wajah Koizumi saat ini tertutup oleh dadanya sendiri karena dia benar-benar menangis seperti anak kecil ketika bertemu dengan versi lain Ibunya yang begitu mirip.
Yang bisa Shinichi lakukan hanyalah memberikan beberapa usapan pada kepalanya itu dimana dia berjanji akan memberikan segala bantuan yang ia bisa agar dirinya tidak merasakan hal seperti itu lagi.
Koizumi melepaskan tangisan yang begitu keras sampai dia mampu melampiaskan semua kesedihan di dalam dirinya itu selama beberapa menit.
Tidak lama kemudian, Koizumi berhenti memeluk Shinichi hanya untuk menghapus air matanya sendiri lalu ia menatap suaminya selagi memperlihatkan senyuman yang begitu lembut.
"... ..." Hati Shinichi seketika tertusuk karena senyuman Koizumi yang begitu lembut bahkan dia sendiri masih bisa melihat beberapa air mata kecil yang mengalir keluar.
"Terima kasih, Shinichi..."
"...kamu selalu saja ada untukku."
Koizumi langsung memeluk leher Shinichi lalu mencium bibirnya itu hingga kedua pasangan itu mulai saling menenangkan satu sama lain dengan sebuah ciuman yang hangat.
Setelah berciuman, kening mereka mulai saling bersentuhan dimana keduanya mulai menatap satu sama lain.
"Kita perbaiki rasa trauma itu secara proses ya..."
"Hm..."
"...aku akan berusaha."
...
...Shinichi dan Koizumi mulai memperhatikan beberapa orang yang sedang bekerja karena termotivasi untuk mengembangkan kerajaan itu menjadi lebih baik lagi karena sebelumnya sudah hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder III
FantasySetiap dunia gelembung memiliki keunikannya masing-masing dalam segi sejarah dan juga cerita yang terkandung dibalik semua itu. Namun, hampir semua dunia gelembung sudah dipastikan akan memiliki beberapa masalahnya tersendiri yang sebagiannya dipast...