"Apa maksudmu tidak sengaja?!"
"Aku mendengarnya dari bawahanmu sendiri, kalau kau berencana memberikanku surat pernyataan cinta." Ucap salah satu pangeran yang sedang berbicara dengan seorang putri yaitu Riana.
"Benar, tapi aku sendiri sudah ragu."
"Aku mulai ragu dengan yang kulakukan."
"Apa kamu serius? Aku pasti akan langsung menerimamu jika kau menyatakannya padaku!" Pangeran itu terlihat sedih dan kecewa karena pernyataannya itu telah dia ambil kembali.
"Tapi, perasaanku saat ini..."
Rokuro mendengar semua itu dimana dia langsung tersenyum lalu mendatangi mereka berdua selagi melipatkan kedua lengannya, dia juga masih dalam keadaan mabuk.
"Sepertinya mereka membutuhkan saran dari senior yang mampu menaklukkan hati sang pengendali waktu."
"Tenanglah, anak muda!" Seru Rokuro sampai mereka semua langsung menatap dirinya itu.
"Pangeran Shinichi!"
"Jadi menguping?!" Tanya pangeran itu selagi memperlihatkan ekspresi yang kesal dan juga kaget.
"Ah, jangan seperti begitu."
Rokuro menepuk punggung pangeran itu, "Dengar, nak..."
"...wanita itu semakin kau kejar, mereka akan semakin menjauh."
"Yang terpenting adalah rasa percaya diri. Kau sebaiknya mundur untuk saat ini dan menunggu perasaannya untuk membaik."
"Apa kau mengerti?"
"Tidak sama sekali!" Pangeran itu melepaskan suara yang sangat keras sampai Rokuro melangkah ke belakang selagi memasang tatapan kesal seketika.
"Dan juga, laki-laki yang mendapatkan surat cinta dari putri Riana itu, kau, 'kan?!"
"Hah?" Rokuro tidak mengetahui informasi seperti itu karena Shun lupa untuk memberitahu dirinya itu.
"Dia pasti sudah mulai tertarik padamu juga!"
"Bukannya itulah yang memperburuk perasaannya saat ini?!"
"Tapi kenapa kau malah menceramahiku?!"
"Hmm..."
"...aku mendapatkan surat cinta darinya?" Tanya Rokuro untuk memastikannya terlebih dahulu.
"Y-Ya. Aku sedang tak memilih siapa di antara kalian berdua, tapi saat itu kau sangat baik padaku..."
"...hingga aku tak tahu lagi siapa yang kusukai!"
"Dia tak memberitahuku tentang hal ini." Rokuro lupa untuk berbicara di dalam hatinya sendiri sampai pangeran itu dapat mendengarnya.
"Apa hak ini terjadi sebelum kemarin?"
"Apa yang sebenarnya kau bicarakan?!" Tanya pangeran itu selagi memperlihatkan tatapan kesal padanya itu.
"Apa kau mempermainkanku?!"
"Tidak kok. Aku tak bermaksud melakukan trik domba seperti itu."
"Hal itu sudah jelas dari caramu berbicara, "kan?!"
"Rasakanlah pukulan kekecewaan dan kemarahanku ini!!!" Pangeran itu melancarkan satu pukulan yang mengenai wajah Rokuro sampai dia tidak menerima kerusakan apapun.
"Hmph. Pukulan yang lumayan. Tapi masih belum cukup untuk mengalahkanku!" Rokuro menahan pukulan itu pada pipinya yang sempat memperlihatkan bekas warna merah.
"Aku ini dulunya salah satu pasukan terkuat yang sudah membantai banyak sekali kerajaan, kau tahu."
Pangeran itu terlihat sangat ketakutan sampai dia langsung melarikan diri secepat mungkin karena tak mau berurusan dengan seseorang yang mampu menahan pukulannya tanpa perlawanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder III
FantasySetiap dunia gelembung memiliki keunikannya masing-masing dalam segi sejarah dan juga cerita yang terkandung dibalik semua itu. Namun, hampir semua dunia gelembung sudah dipastikan akan memiliki beberapa masalahnya tersendiri yang sebagiannya dipast...