Malam hari telah tiba, Shuan yang menyamar menjadi Shinichi dengan pakaian itu mulai mendatangi kerajaan pesta bersama beberapa pengawal yang sudah siap untuk memberikan perlindungan.
“Pakaian ini benar-benar mengagumkan...” Batin Shun.
Shun mulai menatap dirinya sendiri dimana ia pikir pakaiannya benar-benar menyamai yang asli sampai tidak ada satupun celah terlihat kecuali resleting yang terkejut pada rambutnya itu sampai rambut emas Shinichi tak bisa menyembunyikannya.
“Aku benar-benar terlihat seperti seorang pria...”
“Paduka Shinichi.” Panggil salah satu gadis kecil yang berpakaian layaknya seperti seorang putri sampai membuat Shun kaget seketika.
“Selamat malam.” Putri itu menundukkan kepalanya pada Shinichi.
“Aku dengar kamu demam.”
“Eng... itu apa ya?” Tanya putri tersebut selagi menatap resleting yang terlihat pada rambutnya itu.
Shun mulai mengingat sebuah informasi penting mengenai putri yang memiliki kerajaan tersebut dimana dia adalah anak dari raja yang memimpin kerajaan tersebut.
Namanya adalah White Partian, dan tentunya Shun harus bersikap rendah hati serta bisa membuat White mengakui dirinya sebagai raja yang sudah siap untuk menjalin hubungan kerja sama dengan kerajaannya sendiri.
“Selamat malam, tuan putri.”
“Jangan dipikirkan.” Shun mengeluarkan suaranya yang terdengar persis seperti Shinichi sampai dia sendiri terkejut.
Dia berpikir bahwa pakaian itu terkesan seperti alat teknologi jika suara yang dia keluarkan itu mampu memiliki kemiripan kuat seperti Shinichi.
“Maksudnya...?” White memasang tatapan kebingungan karena dia sendiri tak menyangka Shinichi akan memanggil namanya dengan kesan yang sangat sopan karena berawalan tuan.
“Ah, tunggu!”
“Selamat pagi, White.”
“Demamku sudah turun, jadi jangan khawatir.”
“On.”
“Ngomong-ngomong, apa ada yang aneh denganku hari ini?” Tanya Shun untuk memastikan karena dia sendiri tidak ingin melakukan kesalahan apapun sebagai rajanya sendiri.
“Aku tidak tahu harus berkata apa...”
“Oh, kuasa kau sedang senang saat ini!”
“Begitu ya.”
“Ya! Biasanya, kau akan mengabaikanku seperti raja yang tidak peduli.”
“Jadi, aku...”
“...sedikit merasa senang!” White tersipu lalu ia pergi meninggalkan Shun tanpa mengeluarkan perkataan apapun selanjutnya.
“Shinichi. Bagaimana biasanya kau menanggapi seorang gadis sampai mereka terlihat kaget ketika aku memberikan jawaban yang benar...?” Batin Shun.
Beberapa menit kemudian, Shun mendatangi kerajaan itu dimana ia disambut oleh banyak sekali raja sampai dirinya mulai berbicara dengan baik karena sesuai perintah dari Shinichi.
Pembahasannya itu tidak jauh dari hubungan kerja sama serta impor yang dapat menguntungkan kedua kerajaan sekaligus.
Ditambah lagi Shun mampu berinteraksi dengan baik bersama mereka hingga membuat beberapa raja tertawa lalu menepuk punggung Shun dengan penuh kepuasan.
Setelah itu, Shun baru saja mendapatkan sebuah pesan dari seorang pembantu dimana dia memberikan semacam surat yang perlu dibaca dengan baik.
“Hm...?” Anehnya surat itu memiliki lambang hati yang membuat Shun curiga seketika karena dia berpikir bahwa surat itu berisi sesuatu tentang cinta atau semacamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuusuatouri: Founder III
FantasíaSetiap dunia gelembung memiliki keunikannya masing-masing dalam segi sejarah dan juga cerita yang terkandung dibalik semua itu. Namun, hampir semua dunia gelembung sudah dipastikan akan memiliki beberapa masalahnya tersendiri yang sebagiannya dipast...