08. Malam di Daegu part 1

707 23 14
                                    

----------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------------------------

Aku berkemas setelah selesai makan malam sepulangnya dari pantai Homigot. Yoongi sedang di bawah bermalas-malasan dengan Holly dan keluarganya.

Karena beberapa alasan, kami akan terpaksa meninggalkan Holly di sini lagi. Yoongi, yang meski sangat menyayangi Holly, merasa bahwa anjing poodle menggemaskan itu sebenarnya milik orangtuanya.

Selain itu, dia juga pulang sering larut ke apartemen karena lebih sering membuat lagu di Genius Lab. Dan, ya, itu bisa berjam-jam bahkan berhari-hari. Selebihnya dia akan menghabiskan waktu denganku -yang juga tidak banyak. Bisa dua hari penuh bersama-sama seperti ini saja terasa ajaib.

Kasihan jika Holly harus ditinggalkan di apartemennya.

Kata Yoongi, setelah puas berkumpul dengan keluarganya dan Holly, malam ini ia akan mengajakku mengunjungi beberapa tempat di Daegu. Tempat-tempat yang baginya penuh dengan kenangan. Ia ingin berjalan-jalan di Daegu berdua saja. Tanpa keluarganya. Ia juga ingin aku bertemu dengan beberapa temannya. Teman-teman dekatnya.

Kebetulan sekali aku juga berencana untuk mengajaknya melihat-lihat Daegu di malam hari.

Setelah melihat Daegu malam hari barulah kami akan kembali ke Seoul. Besok Yoongi harus ke kantor Hybe. Katanya ada beberapa jadwal yang harus ia selesaikan. Sementara, aku harus ke rumah orangtuaku di Gangnam.

Ibu masih akan berada di Busan sampai tiga hari kemudian. Aku harus mengurus rumah di Gangnam terlebih dahulu sebelum pulang ke apartemenku sendiri.

"Udah berkemasnya?"

Suara Yoongi dan pintu yang membuka membuyarkan lamunanku. Aku mendongak dan mendapati Yoongi yang menutup pintu di belakang punggungnya. Ia berjalan ke arah meja kerjanya dan segera merapikan barang-barangnya. Maschine. Headphone. Laptop. Sebuah piano kecil yang entah apa namanya yang sering ia pakai untuk menemukan nada.

"Kamu ngga berniat buat beat lagi kan, Yoongi? Malam ini?" tanyaku sambil mengerling ke arahnya. "Ngga ada bosannya?" keluhku sambil berdiri dari posisi dudukku di lantai.

Tas jinjingku sudah tertutup rapi. Barang-barangku sudah selesai kukemas. Aku juga sudah ganti baju.

"Ngga tahu," sahut Yoongi. "Nanti aku mau ketemu teman-teman lama. Dulu yang suka bikin musik sama aku."

Aku terkekeh mendengar perkataan Yoongi. Sudah kuduga.

"Terus teman-teman yang main basket bareng ketemunya kapan?" tanyaku sambil membantu memasukkan baju-baju Yoongi ke dalam tasnya. "Jadi, ini nanti semacam reunian dari satu grup ke grup lain?"

"Bisa dibilang gitu," Yoongi tertawa. "Kita nanti ketemu teman-teman basket dulu. Baru yang terakhir ketemu teman-teman musikku. Ada di studio yang kupakai buat bikin musik dulu. Mau kukasih lihat ke kamu, sayang."

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang