🔞 [END/COMPLETED]
Hanna adalah pacar Suga, iya, Suga itu, Min Suga nya BTS. Walaupun, buat Hanna, dia hanya Min Yoongi; Yoongi nya Hanna. Jadi pacar Yoongi penuh lika-liku! Kuncinya ya harus backstreet! Penasaran gimana Yoongi & Hanna pacaran diam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
___________
This ain't another love song, baby It's my way of putting feelers out All the traffic in my head's going crazy I'm gonna trust my heart right now And if it's better to bet on us, then I'll double down And if we end up in bed and I put the covers out And if I'm wrong, I'll just bury my head deep underground I gotta know
Are you feeling the rush? If so, then I think I know what's going on And are we falling in love? Say yes or no, yes or no, yes or no Are you thinking 'bout us? If so, then I think I know what's going on And are we falling in love? Say yes or no, yes or no, yes or no
Something about you Do you feel the way I do? There's magic in the room Tell me, do you feel it too? Something about you Do you feel the way I do? There's magic in the room Tell me what we gonna do?
🫂
Kami berdua duduk di sofa dengan sarapan sederhana sudah ditata di meja pendek di depan kami. Dua mangkuk bubur, semangkuk salad, dua jus jeruk, dan cheesecake untuk dessert. Tapi, dari tadi tidak ada dari kami yang menyentuhnya. Yoongi dan aku hanya duduk bersebelahan dalam diam. Aku tidak tahu apa yang tengah merambati pikiran Yoongi tapi aku juga tidak tahu kenapa dia menjadi begitu sangat canggung. Seolah-olah kami berdua sedang menunggu satu-sama lain membuka suara.
"Hmm." Akhirnya kupecah keheningan yang menjemukan ini.
Yoongi menoleh, menatapku. "Jadi dingin ngga sih kalau cuma kita tatap?" Ia menggerakkan dagunya ke arah meja.
Aku tertawa kecil. "Makan, yuk." Kuraih mangkuk bubur dan mulai menyuapi diriku sendiri. Ternyata ini bubur abalon.
Yoongi ikut meraih mangkuk bubur dan menelan satu kunyahan sebelum berkata, "Kemarin aku ketemu ayahmu."
"Hmm." Kuanggukkan kepalaku.
Seketika Yoongi menoleh ke arahku. "Kok ngga kaget?" Ia menatapku, keheranan. "Kamu udah tahu, sayang?" Tanyanya.
"Seontaek yang memberitahuku." Ucapku. "Ayah --"
"Ngomongin Seontaek --"
"Uhm. Kamu duluan." Sahutku, cepat. "Kenapa Seontaek?"
Yoongi mengerling ke arah mangkuk bubur. "Kenapa kamu ngga kasih tahu kalau dia pengguna? Aku tahu dari Gureum."
Kuhembuskan napas. Oh, jadi perkara ini yang bikin dia sensi?
"Aku ngga merasa harus memberitahumu soal Seontaek, Yoongi. Maksudku ... bukan dia masalah utamaku ...,"
"Sesederhana memberitahuku Seontaek pemakai, sayang. Itu gampang. Ngga sulit. Kenapa aku harus tahu dari Gureum semalam kamu itu ke mana? Kenapa kamu ngga kasih tahu aku dulu? Kamu main menghilang gitu aja? Kucariin di stadium ngga ada ...,"
