48. Unexpected Jimjilbang

252 16 42
                                    

----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----

Unexpected but lovely

🧼

Yoongi dan aku memutuskan untuk tidur sebentar setelah ditelepon kakek. Aku meminjam kaus hitam Yoongi yang sengaja dia tinggal di Genius Lab akibat dari ulahnya menarik kemejaku asal hingga sobek. Sebenarnya aku membawa satu baju lagi. Tapi, tidak nyaman dipakai untuk tidur. Dan, terlebih kutinggal di mobil.

"Sebelum ke tempat kakek, kita mandi ke pemandian umum dulu yuk?" Ideku pada Yoongi yang sedang berbaring di sampingku, di sofa, dengan lengan kiri diletakkan di atas matanya. Tangan kanannya terlipat di atas perutnya.

"Hmm," Yoongi menggumam sambil mengangkat lengan kirinya dan membuka mata lalu menolehkan kepalanya padaku. "Aku lupa," ujarnya sembari memutar tubuhnya ke sisi kanan sebelum meraih tubuhku ke dalam pelukannya, " ... kalau kamu belum mandi ya, sayang? Setelah dari kantor?"

Aku mengangguk di dadanya. "Iya nih," sahutku.

Yoongi terkekeh. "Ya udah, nanti kita ke pemandian umum ya. Tempat biasanya aku pergi. Aku belum pernah bawa kamu ke sana." Ujarnya. "Mau?"

"Hah, mana memangnya?" Selidikku, mengangkat sedikit wajahku untuk menatapnya yang balas menatapku.

"Ada pokoknya." Sahut Yoongi dengan sudut bibir kanan terangkat. "Kamu pasti suka."

"Sering ke sana sama member?" Tanyaku.

"Ngga sering sih. Kadang-kadang." Balasnya. "Udah, ngga usah dipikirin. Tidur dulu." Perintah Yoongi sambil menepuk-nepuk punggung dan bahuku dengan tangannya yang hangat.

"Hmm ...," gumamku dengan kelopak mata yang perlahan-lahan mulai menutup karena semua ini terasa begitu nyaman.

"Kamu pasti capek kan?" Bisik Yoongi, pelan, di telingaku.

Aku mengangguk setengah tertidur. Yoongi tidak berkata-kata lagi dan yang bisa kurasakan adalah bibir tipisnya mengecup keningku samar sebelum aku benar-benar terlelap.

🧼🧼🧼

Aku terbangun tidak berapa lama. Baru jam setengah empat pagi. Mataku menatap langit-langit Genius Lab. Yoongi tertidur menggelung di sampingku. Posisinya jadi berubah. Kepala Yoongi sekarang malah tenggelam di lekuk leherku. Napasnya menghembusi leherku dengan irama yang tenang.

Sampai kapan aku akan selalu susah tidur? Bahkan ketika sekarang aku bersama Yoongi seperti ini, aku masih terbangun juga? Dengan tubuh yang sebenarnya sangat capek ini? Aku kenapa? Mau sampai kapan, Hanna?

"Hrrrmm ...," terdengar suara bergumam Yoongi dalam tidurnya. Tubuhnya bergerak. Terlihat gelisah. Kupandang wajahnya yang tampan. Dahinya berkerut-kerut.

Yoongi kenapa? Dia jarang tidur gelisah seperti ini.

Kuraih bahunya dengan tangan kananku. Lalu, kutepuk-tepuk pelan. Sebentar kemudian Yoongi nampak kembali pulas.

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang