🔞 [END/COMPLETED]
Hanna adalah pacar Suga, iya, Suga itu, Min Suga nya BTS. Walaupun, buat Hanna, dia hanya Min Yoongi; Yoongi nya Hanna. Jadi pacar Yoongi penuh lika-liku! Kuncinya ya harus backstreet! Penasaran gimana Yoongi & Hanna pacaran diam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
------------------------
Aku tertawa melihat sistem pembayaran anak-anak Bangtan. Karena, mereka memilih untuk melakukan batu-gunting-kertas untuk menentukan siapa yang akan mengeluarkan uang untuk membayar makanan kami semua. Saking gemasnya, karena tidak selesai-selesai juga mereka bersuten, aku bahkan berinisiatif untuk mengeluarkan uangku saja.
"Eh, ngga ada," sahut Jin. "Ini emang gini. Harus batu-gunting-kertas dulu. Kamu ngga usah ngeluarin uang, Hanna. Ngga ada. Ngga ada." Serunya sambil kembali bersuten dengan Jimin dan Jungkook.
Tinggal mereka bertiga saja yang belum bisa menentukan pemenangnya. Aku terkekeh di samping Yoongi yang mengelus rambutku pelan sambil berbisik, "Biarin aja. Ini cara anak-anak bersenang-senang," yang kubalas dengan anggukan geli. Karena, gemas. Soalnya, mereka ini kan uangnya banyak gitu loh. Apa susahnya tinggal bilang 'aku aja yang bayarin' hahaha. Tapi, malah lama banget perkara bersuten batu-gunting-kertas saja.
"Yoongi, kamu aja deh yang bayarin, ya?" Repetku di telinga Yoongi. "Bisa lama ini." Gerutuku. "Perkara bayar aja."
Yoongi menggelengkan kepalanya. "Ngga mau. Kan aku udah menang," sahutnya dengan wajah datar.
"Ini kan bukan lagi di Run BTS, Yoongi?!" Keluhku.
Mendengar komentarku, Yoongi tertawa kecil sambil mengangguk, lalu mengelus rambutku lagi, "Udah. Biarin aja."
Aku memberengut sambil memasukkan sisa-sisa makanan kecil kembali ke dalam kantong. "Ini, kimbab-nya jadi belum kamu makan, Yoongi?" Kataku sambil memegang sekotak kimbab. "Nanti mau dimakan? Di kantor Hybe? Di studiomu?"
Yoongi mengangguk. "Iya. Bawa aja." Balasnya.
"Oke deh." Jawabku sambil memasukkan kimbab ke kantong.
Aku melirik ke mangkok kimchi daun perilla yang tinggal sedikit. Omong-omong kayanya enak kalau aku bawa beberapa dari Bibi Park. Mungkin bisa minta dibungkusin.
"Yoongi," panggilku, yang membuat Yoongi menoleh ke arahku, "aku mau minta bungkus kimchi daun perilla dulu ke Bibi Park, ya? Aku keluar dulu, ya?"
Yoongi menatapku. Tatapan, yang entah mengapa, tidak kumengerti. Mimik wajahnya datar tetapi sorot matanya tajam menatapku. Seolah-olah dia sedang memikirkan sesuatu.
"Taejoo?" Bisikku.
Dia lalu mengangguk yang membuatku terkekeh pelan.
"Tenang. Udah ngga ada apa-apa. Dia baik kok. Dia ngerti." Terangku, acuh. "Boleh, ya? Bentar aja. Aku ke dapur Bibi Park." Ujarku. "Yoongi ... sayang, eung? Boleh?"
