21. Hannam River Hill part 1

377 18 26
                                    

ON THE WAY----------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ON THE WAY
----------------------

Sammy masih tidur ketika Fransisca mengabari bahwa dia sudah menuju rumah sekitar pukul delapan malam. Dan, karena rumah Kim Seontaek dan Fransisca di UN Village dekat dengan Hannam River Hill, aku dan Yoongi memutuskan untuk mengantar bocah ini saja. Lagi pula mau tidak mau kami memang pasti akan melewati rumah mereka untuk menuju apartemen Yoongi.

Yoongi menggendong Sammy yang menggeliat dalam tidurnya. Aku membawa tas berisi kebutuhan dan makanan Sammy sambil menutup pintu Genius Lab ketika segerombolan perempuan muda lewat di lorong. Mereka menatapku dengan heran, mungkin karena aku yang menutup pintu Genius Lab, sementara ketika melihat Yoongi mereka dengan serentak membungkukkan badan.

Tetapi, ketika mereka mau berjalan meninggalkan kami, seorang dari mereka berbalik dan berlari ke arahku. Dia terengah, berdiri, dan membungkukkan badan padaku.

"Kenapa?" Yoongi menyahut dari sisi kiriku. "Kazuha, kan?"

Gadis berambut panjang dengan wajah yang sedikit terlihat lebih otentik dibanding teman-temannya memandangku sambil mengangguk sekilas pada Yoongi.

"Iya, sunbaenim. Saya Kazuha." Jawab si gadis.

"Ada apa?" Tanya Yoongi. "Kenal Satang juga?"

Kazuha membelalakkan mata, lalu mengangguk, malu.

"Mau minta tanda tangan juga?" Kekeh Yoongi.

"Juga?" Kazuha menatap Yoongi, bingung.

"Iya. Tadi New Jeans, Enhypen, hingga TXT udah pada minta tanda tangan soalnya." Kata Yoongi. "Bawa bolpoin? Kertas?"

Kazuha menggeleng.

"Cuma mau jabat tangan saja, sunbaenim. Kalau boleh." Kazuha melirik padaku. "Tidak usah tanda tangan tidak apa-apa." Tambahnya. "Boleh, sunbaenim? Saya tidak tahu kapan lagi bisa bertemu. Tapi, saya penggemar berat unnie."

"Kamu baca versi Bahasa Korea?" Yoongi bertanya lagi, menyelidik. "Atau, ada versi Bahasa Jepangnya?"

"Ada." Sahut Kazuha, cepat. "Versi Bahasa Jepang ada, sunbaenim. Flower versi Bahasa Jepang terbit tahun lalu."

Aku terkekeh. "Iya. Udah sini, jabat tangan," aku mengulurkan tangan yang dengan cepat dijabat gadis cantik di depanku ini. "Kazuha ya?" Panggilku yang Kazuha balas dengan sebuah anggukkan. "Makasih ya. Omong-omong Bahasa Koreamu bagus banget. Lesserafim ya?"

"Iya, unnie." Jawabnya. "Lesserafim."

"Semangat ya." Kataku, setengah berbisik. "Aku tunggu comeback kalian."

"Terimakasih, unnie." Kazuha membungkukkan badan sebelum bergabung dengan teman-temannya dan menghilang di belokan lorong. Hanya menyisakan suara mengobrol mereka yang menggema.

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang