50. Unexpected Gift

230 14 38
                                    

-------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------

It's so easy to fall in love
It's so easy to fall in love
People tell me love's for fools
Here I go, breaking all the rules

Where you're concerned my heart can learn

Look into your heart and see
What your love book has set aside for me

It's So Easy - Linda Rostardt

🍲

Pak Moon berjalan di depan kami berdua. Aku berjalan bersisian dengan Yoongi. Genggamannya erat di tanganku. Ruangan depan begitu lengang. Sepertinya memang hanya kami yang datang kemari.

Mungkinkah yang lain udah datang kemarin?

Aku berharap tidak ada ayah dan ibu. Tapi, melihat dari tidak adanya mobil yang terparkir di halaman kemungkinan memang tidak ada yang datang selain kami. Kakek mungkin memang hanya mengundang kami berdua.

"Pak Moon," panggilku. "Ini memang kakek hanya mengundang kami berdua? Maksudku, yang lain ngga ada yang datang hari ini?"

Pak Moon yang rambutnya sudah mulai memutih menoleh dan terbersit senyum di bibirnya yang mulai terlihat mengerut karena keriput akibat usianya yang hampir enam puluh tahun.

"Kemarin sudah pada kemari, nona." Terangnya.

"Oh." Sahutku, singkat.

"Hari ini mereka akan berlibur ke Bali." Ujar Pak Moon sambil berjalan memimpin kami lagi. "Nona, tidak diajak?"

Gila. Aku kemarin masih di kantor. Mereka malah berencana liburan. Aku ngga diajak pula? Ini udah berangkat pula?

"Siapa aja yang berangkat? Pakai uang hasilku begadang memeriksa dokumen berminggu-minggu ini ya?" Tanyaku, sambil menoleh ke arah Yoongi, yang kusadari sedang mengeratkan genggamannya dan menarik diriku ke sisinya. "Apa?" Tanyaku tanpa suara dengan gerak bibir.

"Jangan ajak berantem." Bisiknya. "Baru sampai."

Aku menggigit bibir bawahku, "Habis kesal." Desisku, pelan.

Rasa takut di dalam mobil tadi sepertinya hanya ilusi.

"Sabar." Sahutnya, berbisik. "Lagian yang lupa hari itu kamu, sayang." Lanjutnya. "Pantas aja ngga diajak. Workaholic sih."

Aku mencibir mendengar perkataannya, "Dikatakan oleh Min Yoongi. Oke. Sangat relate, bos." Geramku.

"Yang berangkat keluarga nona Haera, keluarga tuan muda Samson, ayah dan ibu nona juga berangkat. Beberapa sepupu jauh. Banyak, nona. Pakai private jet. Tiga buah." Keterangan panjang lebar Pak Moon membuatku melongo. Begitu pun juga dengan Yoongi. "Semenjak pandemi private jet milik kita pada menganggur. Ini tiga yang dipakai buat ke Bali adalah yang paling jarang dipakai, nona."

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang