83. Seoul to Busan: 13 Oktober

208 24 23
                                    

-------------
MUSE
-------------

I don't know why she's just my type

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I don't know why she's just my type

👙

Mengabaikan apa yang baru saja terjadi antara aku dan ibu, kutaruh kotak paket dari Yuju di meja kerjaku sebelum berjalan ke kamar mandi untuk mengambil handuk dan keluar menuju dapur untuk mengambil es batu dari lemari pendingin.

Pelipisku sakit kena tempeleng ibu. Mungkin tadi ibu memakai cincin berlian atau apa ya, sepertinya itu yang menghantam ke sekitar pelipisku. Pusing tidak seberapa, tapi tetap terasa sakit. Semoga ngga memar aja.

Kutaruh bongkahan-bongkahan es batu ke handuk dan dengan pelan kutempelkan ke pelipis kiriku. "Issh ...," ringisku, pelan, karena dingin es batu malah membuat perihnya terasa.

Sembari menahan perih, aku duduk di kursi kerjaku, di depan mejaku yang di atasnya sudah bertengger kotak paket dari Yuju. Kotak berpita khas dari merk miliknya.

"Kirim apa, sih?" Gumamku, pelan, pada diriku sendiri.

Lalu, kubuka ikatan pitanya dan ketika ikatannya terlepas sempurna, tutup kotak kubuka, yang memamerkan sebuah swimsuit one-piece berwarna hitam yang dilipat sedemikian rupa supaya estetik dengan taburan kertas conffetti yang harum. Aku melongo, menatap swimsuit hitam itu, tidak percaya dengan pandangan mataku sendiri. Lalu, di sampingnya terlipat dalam bentuk gulungan sesuatu berwarna biru, yang aku yakini apa yang dimaksud oleh Yuju dengan outer. Warnanya biru dan bentuknya seperti oversized kemeja. Sesuai kesukaanku. Tentu saja, Yuju tahu apa yang kusuka.

Kuraih ponsel dari dalam tasku dan dengan asal ku-dial nomor Yuju. Tidak berapa lama terdengar panggilan tersambung dan dalam dering kedua Yuju menyapa riang, "Udah kamu buka? Suka?" tanyanya.

"Buat apa, sih, itu kan swimsuit?" Tanyaku, terkekeh, heran.

"Kan ke Busan. Hello? Di sana ada pantai. Waktu yang tepat buat berenang. Bersantai. Bermesraan dengan Suga-nim." Sahut Yuju, lantang dan sepertinya sangat percaya diri dengan ide aku akan menghabiskan waktu di pantai dengan Yoongi. "Tunggu dulu ... emangnya kamu ngga berencana berenang? Di Busan? Ngga berenang?" Yuju terdengar seperti histeris.

"Pffft," aku menahan tawa, "kalau pun aku akan berenang dengan Yoongi, ngga di pantai juga kali, Yuju. Kalau ada yang lihat gimana, sih?"

"Bodoh." Yuju tergelak. "Pantai privat milik hotel ada kali, Hanna. Jangan pura-pura bego ya kamu, aku yakin kakek Kim udah menyiapkan hotel itu untukmu. Lihat aja nanti."

"Sok tahu. Hotelnya yang nyiapin pemerintah Busan kali." Debatku. "Mana ada ya hotel yang sebagus itu dengan dana pemerintah? Kecuali hotelnya yang emang mau kasih service."

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang