89. Busan: Long-Black (M)

395 24 16
                                    

-----------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------

Waking up,
knowing I'm somebody's daughter, but
I don't know a lot about my father

You might love the highs,
but you ain't seen the lows
You don't know the half of it
and I pray you'll never know

Is something that I pray you'll never know
You'll never know, you'll never know

Kulepaskan kalung Yoongi dari jemariku ketika kami klimaks bersamaan. Bisa kurasakan selimut dan seprai yang basah karena keringat dan juga air laut yang tadi masih menempel di swimsuit dan juga baju Yoongi. Setelah mematikan telepon dari sekretaris Choi, selama beberapa saat aku dan Yoongi bercinta di meja dapur. Hingga, Yoongi membopongku masuk ke ruang tidur, dan mendudukanku di ranjang. Belum sempat melepas swimsuit-ku dan juga bajunya sendiri, Yoongi sudah merengkuhku, menciumiku, dan menindihku hingga aku rebah sempurna di ranjang. Membuatnya basah semua.

Percintaan kami kali ini benar-benar kotor; di luar kendali. Tapi, entah mengapa, aku puas sekali. Yoongi melepaskan dirinya dari rengkuhanku dan menjatuhkan diri di samping kiriku. Sinar matahari sudah semakin tinggi karena ini sudah lewat jam dua belas siang. Tentu saja aku lupa mengabari sekretaris Choi kalau meeting akan kumundurkan lagi.

Aku berguling ke sisi kiri, menyangga tubuhku dengan siku, menatap Yoongi yang memejamkan matanya dengan napas yang derunya berangsur-angsur mereda. Kukecup pipinya. Ia membuka mata, tersenyum, diraihnya wajahku, dan dikecupnya bibirku, samar, seraya berbisik, "Meeting-nya?"

Tersenyum, kubalas mengecup bibirnya, sebelum membalas, "Pasti sekretaris Choi tahu aku belum selesai mengurus hal penting." Kusentuh garis wajah kiri Yoongi, kurunut dari pelipis, ke rahang, hingga ke bibirnya. "Makasih, Yoongi, aku klimaks siang ini. Entah kenapa ini bikin rileks banget."

Yoongi terkekeh, pelan. "Selama ini, kenapa aku suka bercinta denganmu, sebenarnya juga karena selalu bisa membuatku rileks, sayang. Nyaman banget kalau sama kamu gini." Ia mengulurkan tangan kirinya, merengkuhku, mengelus punggungku, samar di atas kulit, membuatku merinding sekaligus merasa sangat seksi. "Menyentuhmu." Bisiknya. "Menciummu." Lalu, dikecupnya bibirku lagi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang