99. Cantik itu Luka

271 28 23
                                    

--------------
ain't me
--------------

--------------ain't me--------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________


Oh, I hope that you find somebody
I hope you know that somebody

ain't me

💔

Setelah menyelesaikan makan siang kami, Nicole kembali ke hotel. Dan, karena hari sudah mulai sore, aku memutuskan untuk ke rumah saudara perempuan Clara unnie saja. Ada banyak hal yang harus kukerjakan. Karena semakin menumpuknya jadwal bisnis yang sudah mengantri, aku tidak bisa berlama-lama di Busan tanpa menyentuh pekerjaan.

Gureum menyetir di kursi kemudi sementara Yoongi dan aku duduk di kursi penumpang belakang. Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Aku memandangi jalanan Busan yang masih berwarna sangat ungu dan juga banyak pernak-pernik BTS menghiasi sudut-sudutnya.

Rumah kakak perempuan Clara unnie sebenarnya tidak begitu jauh tapi entah mengapa perjalanan terasa lama. Sepertinya karena jalanan masih dipadati para wisatawan yang mungkin army yang datang dari segala penjuru dunia.

"Kamu tahu, sayang ...," tiba-tiba Yoongi yang duduk di sampingku bersuara. Aku menoleh ke arahnya. "Seokjin hyung akan masuk wajib militer."

Aku terdiam. Masih memproses. "Hah?"

Yoongi terkekeh. "Karena udah pasti tanggalnya, aku hanya ingin memberitahumu. Mungkin Desember akan masuk ke pelatihan." Lanjutnya.

"Aku udah tahu dia bakal masuk wajib militer tapi tetap aja mengejutkan, ya." Gumamku. "Kapan diumumkan ke publik?"

"Besok." Ujar Yoongi. "Bakal diumumkan besok di Weverse."

Kuangguk-anggukan kepalaku. "Hmm. Kaget." Kekehku.

"Mungkin nanti kalian akan lebih sering bareng, sayang, menjelang Seokjin hyung masuk ke pelatihan." Kata Yoongi.

Belum apa-apa dia udah mikirin ini.

"Ada gunanya mikirin ini?" Tegurku, mengerling ke arahnya.

Yoongi hanya memandangiku. "Entahlah." Sahutnya kemudian sambil membuang muka, memandang ke sisi lain jalanan. "Aku hanya kasih tahu aja." Tambahnya.

"Uhm." Gumamku, tidak ada keinginan menanggapi lagi.

Mendadak terasa ada yang menyentuh tangan kananku. Aku menoleh dan mendapati Yoongi menggenggam tangan kananku. Kutatap ia yang menyengir ke arahku.

"Biasanya kalau aku lagi ngga akur sama Taehyung, aku pegangan tangan." Ucapnya, yang membuatku tertawa kecil. "Jadi, akur kan kita?" Ia juga ikut terkekeh. "Hmm?" Bibirnya bergerak membentuk satu garis lurus.

Aku semakin terkekeh melihatnya lalu kuanggukan kepalaku. "Hmm. Iya." Ujarku. "Jangan bawa-bawa orang lain kenapa, sih, kita kan lagi jalan-jalan. Percuma aku tadi bisa ketawa-ketawa bebas sama Nicole tapi sama kamu malah mikirin nanti-nanti yang belum datang itu."

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang