60. Snooze part 02

265 21 45
                                    

-----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----

Taking all my clothes off and jumping in, yeah
This time I'm going all out, sink or swim, oh
I know an angel when I see one
I've been stuck with way too many demons,

Oh so, baby, let's go insane, insane
Yeah, you make me lose my brain, my brain

From the minute that
You asked me what's my name
I know it's a dangerous game

But love me insane

🧠


Setelah membeli beberapa makanan ringan dan kue-kue serta kopi dan minuman favorit sesuai selera anggota Bangtan di kafe favoritku, kulajukan mobil yang adalah pemberian kakek ketika aku jadi direktur dengan kecepatan kencang. Mobilku sendiri tertinggal di rumah kakek.

Aku tidak peduli ketika mobil-mobil membunyikan klakson dengan sangat nyaring secara bergantian karena kelakuanku ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak peduli ketika mobil-mobil membunyikan klakson dengan sangat nyaring secara bergantian karena kelakuanku ini.

Argh. Aku cuma ingin ngebut. Ini aja ngga boleh? Hah?

Ketika mobilku berhenti di lampu merah di sebuah perempatan, mobil di sebelahku membuka jendelanya. Kubuka jendelaku juga, kutatap si pengemudi mobil sebelah.

"MAU BUNUH DIRI?" Teriak si pengemudi itu.

Aku hanya menatapnya dengan jengah.

"JANGAN DI JALAN RAYA!" Teriak pengemudi itu lagi.

Aku sekali lagi hanya menatapnya sebelum membunyikan klakson panjang dan menginjak gas begitu lampu berubah warna hijau sehinggga sekali lagi aku sudah melaju dengan kecepatan kencang. Sekali lagi kudengar bunyi klakson dari mobil-mobil di sekitarku.

KURANG BERISIK. LEBIH NYARING LAGI. TOLONG. AKU INGIN MEREDAM BETAPA BERGEMURUHNYA PIKIRAN DAN OTAKKU. AKU BUTUH SUARA-SUARA KLAKSON ITU. BIAR AKU NGGA BERISIK SENDIRI.

🧠🧠🧠

Aku berjalan dengan terhuyung-huyung karena memakai heels. Dan, sepertinya tumitku kembali lecet di tempat yang sama. Aku keluar lift sembari membawa tas-tas plastik berisi makanan dan minuman. Nampaknya kemejaku tertarik-tarik sehingga keluar dari lipatan rokku. Sungguh berantakan.

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang