🔞 [END/COMPLETED]
Hanna adalah pacar Suga, iya, Suga itu, Min Suga nya BTS. Walaupun, buat Hanna, dia hanya Min Yoongi; Yoongi nya Hanna. Jadi pacar Yoongi penuh lika-liku! Kuncinya ya harus backstreet! Penasaran gimana Yoongi & Hanna pacaran diam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(finally, mobil Hanna muncul ㅋㅋㅋㅋㅋㅋ)
_____
This song is a secret code It's an event of catastrophe
I'm sending this message out to you
But the world can never see They can never hear They won't understand This one's just for you Opening transmission I think I'm in love with you I think I'm falling helplessly
🚙
Park Minseo mengekorku terus. Kini kami berdua di dalam ruang ganti. Aku mengganti bajuku dengan yang kubawa dari mobil. Sebuah dress selutut berenda warna putih dengan sepasang tali yang menggantung di bahu kanan dan kiriku.
Kugerai rambutku karena habis keramas dan rasanya ringan sekali setelah kukeringkan. Ingin kugerai saja seharian ini nanti karena udara cukup dingin di musim gugur seperti ini.
Ketika aku sedang melipat kaus hitam Yoongi dan celana jeansku, Park Minseo berbisik, "Unnie, cantik banget sih?" sambil memandangiku. "Kalau besar aku ingin menjadi seperti unnie. Cantik dan berbakat."
Itu yang kamu bisa lihat. Dasar bocah.
"Kamu juga cantik kok." Balasku. "Semua perempuan itu cantik. Dan, juga berbakat." Lanjutku. "Kamu ngga harus jadi kaya aku biar cantik atau pun berbakat. Cukup jadi dirimu sendiri aja, Minseo." Senyumku sambil mengelus rambutnya.
"Tapi ... unnie memang cantik." Park Minseo masih teguh dengan pendiriannya. "Bahkan baju unnie aja cantik."
Aku terkekeh pelan sembari memakai mantel cokelatku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu juga bisa pakai model begini kalau mau." Ujarku. "Biar jadi cantik juga. Seperti yang kamu mau."
"Yaaa mana mungkiiin," sahutnya, kesal. Dia terduduk di kursi kayu panjang yang diletakkan di tengah ruang ganti. "Aku masih umur segini. Kalau pakai itu aku bisa dimarahi ayah dan ibuku. Apa unnie tahu siapa ayahku ...?" Ia menatapku, dengan serius, tapi terlihat jenaka di mataku.
