73. Jepang: Pelukanku (M)

483 26 30
                                    

-----------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-----------

It's the way that we can ride
It's the way that we can ride
Think I met you in another life
So break me off another time

You wrap around me and you give me life
And that's why night after night
I'll be lovin' you right

Monday Tuesday Wednesday
Thursday Friday Saturday Sunday
Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday
Seven days a week
Every hour every minute every second
You know night after night
I'll be lovin' you right
Seven days a week

You love when I jump right in
All of me I'm offering
Show you what devotion is
Deeper than the ocean is
Wind it back I'll take it slow
Leave you with that afterglow
Show you what devotion is
Deeper than the ocean is

🍶

Aku meneguk habis sake dari gelas keduaku. Rasanya hari ini aku terlihat menyedihkan. Aku menyesal selalu tidak bisa menjaga mulutku ini. Mungkin aku sudah melukai perasaan Yoongi. Tentu saja intensiku tidak begitu. Aku juga tidak merasa diriku seperti yang dituduhkan Yoongi.

Hei, aku ngga pernah merasa menjajakan diriku ke Yoongi!

"Kamu kenapa, sih?" Yuju menepuk pundakku. "Dari tadi bengong melulu. Ini juga aneh, udah minum dua gelas sake, tapi kamu masih kelihatan belum mau pingsan. Biasanya juga udah teler ini gelas pertama aja."

Aku menggelengkan kepalaku, samar.

"Sake-nya ngga begitu kuat." Ucapku. "Aku bisa minum seribu gelas lagi." Tambahku.

"Kata siapa kamu boleh minum seribu gelas sake?"

Suara Yoongi?

Aku mendongak dan mendapati Yoongi yang masih belum berganti outfit balas menatapku. Entah kapan dia sampai di kedai sake ini. Pasti Yuju yang mengabarinya.

"Kamu ngapain di sini?" Gerutuku sambil membuang muka dan meraih botol sake untuk dituang ke gelas ketigaku.

Tapi, ketika sake itu baru akan tertuang ke dalam gelas, Yoongi meraih tanganku dan merebut botol itu sebelum meletakkannya dengan keras di meja.

Yuju nampak terkesiap. Aku meliriknya dengan malas. Sementara, Eunwoo yang sedari tadi bersama kami, melongo.

"Dia Su-m?"

Yuju membekap bibir Eunwoo sambil mengangguk.

"Pulang." Yoongi masih memegangi tanganku, menatapku lekat, memerintahku untuk pulang. Tatapannya begitu serius. Nampak tidak ingin dibantah. Aku tanpa ragu balas menatapnya. Tentu saja aku tidak gentar. Tidak sekali pun.

"Ke mana?" Tanyaku, tegas. Aku tidak ingin mengalah. Tentu saja. Dia sendiri yang bilang aku tidak boleh minta maaf.

"Pelukanku." Jawabnya.

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang