40. Perspektif

353 15 42
                                    

-------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------

I've got a tight grip on reality
But I can't let go of
what's in front of me here
I know you're leaving in the morning
when you wake up
Leave me with some kind of
proof it's not a dream

You are the only exception

📸

Aku sedang di tengah-tengah memakai pakaianku, yang kuputuskan memilih model baju yang sesuai dengan seleraku, dibandingkan yang kupakai kemarin, ketika aku bisa mencium aroma makanan yang enak dari dapur. Sepertinya sandwich daging asap.

Setelah mandi di bathtub yang cukup seru, aku dan Yoongi segera bersiap-siap karena jam sudah menunjukkan pukul delapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mandi di bathtub yang cukup seru, aku dan Yoongi segera bersiap-siap karena jam sudah menunjukkan pukul delapan. Aku harus ke kantor kakek dan Yoongi harus ke Hybe karena ada schedule hari ini.

Sambil menyisir rambutku yang sudah tumbuh semakin panjang, aku berjalan keluar kamar, dan menuju dapur. Terlihat Yoongi sedang sibuk membuat beberapa tumpuk sandwich. Aku tersenyum melihatnya. Yoongi yang memakai kaus putih dan celana berwarna krem nampak terlihat sangat bersih dan segar. Sekarang aku tahu kenapa aku mengencaninya; karena mau diapakan pun Yoongi selalu terlihat sempurna.

"Hari ini pakai baju itu, sayang?" Yoongi mendongak dari tumpukan sandwich di depannya, untuk memperhatikan penampilanku. "Kemarin kamu pakai yang kamu gantung di kamar itu ya? Rok putih dan kemeja biru itu ya?"

Aku mengangguk yang sukses membuat Yoongi terkekeh.

"Kaya apa sih tampilannya Kim Hanna pakai rok dan kemeja begitu?" Ujarnya, tengil. Ujung bibir kanannya terangkat sedikit. "Harus banget ya berdandan begitu ke kantor kakekmu? Emang kenapa harus gitu?" Kekehnya.

Aku memandang Yoongi. Melongo.

Sial. Ini jadi lupa kan kalau seharusnya aku membahas perkara aku menjadi direktur utama dengan Yoongi.

Alih-alih menjawab pertanyaannya, aku malah berjalan ke meja dapur dan meraih satu potong sandwich, lalu menuju mesin kopi untuk membuat segelas es kopi.

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang