63. Love in Snooze

332 22 27
                                    

-------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-------

as the one
who makes you
comfortable
'cause your lips,
they got me feeling
very vulnerable

👄

Mengabaikan hariku yang bisa dibilang terasa nano-nano, aku membawa mobilku yang penyok pantatnya dengan kecepatan sedang menuju rumah sakit. Sekretaris Choi mengajukan dirinya untuk menyopiriku tapi kutolak; karena Gureum sedang di rumah sakit. Tentu saja aku lebih nyaman sendiri. Selain itu, aku bukan penganut yang membiarkan karyawanku bekerja lembur di luar pekerjaan utamanya. Sekretaris Choi tentu punya keluarga untuk diperhatikan serta waktu yang harus ia gunakan untuk bersenang-senang juga. Aku tidak ingin ia bekerja terus. Jadi, kupinta ia untuk segera pulang.

👄👄👄

Begitu sampai rumah sakit, aku langsung naik lift khusus yang menuju ke lantai ruangan VVIP. Tidak semua pengunjung rumah sakit bisa menggunakan lift ini. Sekarang ini yang boleh menggunakannya adalah keluargaku karena kakek yang sedang dirawat, sekeluarga chaebol lain karena anak perempuan mereka yang akan segera melahirkan, dan keluarga Yoongi atau lebih tepatnya staf Hybe, BigHit beserta Bangtan kalau ingin menjenguk pacarku yang tengil itu.

Rumah sakit seperti ini nih yang bikin kesenjangan makin menjadi-jadi. Emang dasar ya kapitalisme itu ... hmm ....

Keluar dari lift, bisa kulihat Gureum nampak terkantuk-kantuk duduk di kursi di dekat pintu besar yang bertuliskan VVIP di atasnya. Aku terkekeh melihat kelakuannya. Dengan pelan kutepuk pundaknya. Tergeragap, ia membuka mata, memandangku sambil mengelap liur di ujung bibir kanannya.

"Nona." Ia langsung berdiri. "Maaf. Saya tertidur."

"Ngga apa-apa," sahutku sambil kuambil satu kotak berisi satu set daging panggang lengkap dari kantong plastik dan kuberikan padanya. "Makan dulu. Daging hanwoo. Enak."

Gureum menerimanya dengan senyum lebar. "Terimakasih, nona." Ujarnya sambil membuka kotak tersebut.

"Omong-omong, ada keluargaku kemari?" Tanyaku sembari berjalan ke arah pintu yang karena efek sensor membuka dengan sendirinya. "Ngga ada?" Tanyaku lagi yang dibalas dengan anggukan oleh Gureum. "Oke deh." Sahutku sambil masuk ke lorong area VVIP yang lengang.

Emang keterlaluan. Masa ngga ada satu pun yang kemari?

👄👄👄

Kubuka pintu kamar kakek dan mendapati dua kepala menengok bersamaan dari atas meja baduk yang diletakkan di ranjang. Aku terkekeh melihat dua pria yang paling kusayangi di dunia ini tengah memandangiku; Yoongi dan kakek.

"Katanya siang kemarinya," ujar kakek, menyindir.

"Iya. Katanya siang. Ini udah nyaris malam." Yoongi mengerling ke arah jendela yang menunjukkan langit mulai menggelap. "Begitulah, Kek. Memang cucu perempuan kakek satu ini itu gila kerja, Kek. Katanya tidak mau harus jadi direktur utama, Kek, tapi, Kek, kalau kerja tetap penuh semangat, Kek. Sampai lupa waktu, Kek."

Dating SugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang